• Beranda
  • Berita
  • Direktur RSUD Doris Sylvanus curigai 50 sampel seperti varian baru

Direktur RSUD Doris Sylvanus curigai 50 sampel seperti varian baru

24 Mei 2021 20:29 WIB
Direktur RSUD Doris Sylvanus curigai 50 sampel seperti varian baru
Direktur RSUD Doris Sylvanus Yayu Indriaty. (ANTARA/Makna Zaezar)
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Doris Sylvanus Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Yayu Indrayati mengatakan pihaknya mencurigai 50 sampel pasien COVID-19 seperti varian baru B.1617.

"Itu sudah kami deteksi, ada sekitar 50 sampel pasien yang kami curigai seperti itu, setelah melalui pendataan kemudian sampelnya dikirimkan ke litbang," kata Yayu Indrayati di Palangka Raya, Senin.

Menurut dia, tujuan pengiriman sampel hanya untuk mengetahui kondisi di dalam lingkungan sekitar mengenai temuan varian baru, sehingga diharapkan agar masyarakat bisa lebih berhati-hati dan waspada.

Sampel ini, kata dia, berasal dari mereka yang merupakan pasien positif. Jadi sebenarnya mereka sudah terdeteksi positif oleh alat yang tersedia di RSUD Doris Sylvanus, hanya saja pihaknya mengembangkan apakah gennya membawa virus varian baru.

Baca juga: 17 Kelurahan di Palangka Raya zona hijau COVID-19

Baca juga: Pasien sembuh COVID-19 di Palangka Raya bertambah 43 orang jadi 5.464


Dari yang positif ini pihaknya melihat, yakni ada beberapa keadaan klinis yang menjurus ke arah varian baru. Diantaranya seperti waktu menderitanya lama dan beberapa keadaan pada pemeriksaan laboratorium yang dicurigai varian baru.

"Di situ kami mengambil sampelnya dan itu kami uji," katanya.

Namun demikian, pada dasarnya sama, yakni awal gejala sama dengan COVID-19 yang biasa dan varian B.1617 ini karakteristiknya adalah cepat menular tetapi tingkat keparahannya tidak lebih parah dibandingkan yang ada sekarang.

Para pasien yang dicurigai terpapar varian baru dimaksud pun, ditangani dengan baik dan beberapa sudah sembuh.

"Sampelnya sudah dikirim dan mengenai hasilnya bergantung pada Litbangkes karena biasanya perlu waktu lama untuk mendeteksinya," ungkapnya.

Yayu menjelaskan, saat ini alat yang pihaknya miliki belum bisa mendeteksi varian baru. Varian baru ini, ada cara khusus untuk mendeteksinya, namun tetap terdeteksi positif pada alat yang pihaknya miliki tersebut.*

Baca juga: Ketiga pasien COVID-19 varian B.1.617 sembuh

Baca juga: Pasien sembuh COVID-19 di Palangka Raya bertambah 49 menjadi 5.095

Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021