Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bandarlampung meminta pemkot setempat menertibkan pasokan dan stok obat COVID-19 serta vitamin agar pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri bisa mendapatkannya.tolonglah bersama kita ambil peran
"Saya dapat kabar bahwa masyarakat yang mau isolasi mandiri obatnya mulai langka di pasaran, jadi kami juga minta dinas bagaimana agar bisa menertibkan ini," kata Ketua IDI Cabang Bandarlampung, dr Aditya M Biomed, di Bandarlampung, Kamis.
Ia menegaskan bahwa jangan sampai dalam kondisi pandemi COVID-19 seperti ini ada oknum-oknum yang mengambil kesempatan dengan menimbun obat-obatan bagi pasien COVID-19.
Baca juga: Luhut: Tindak tegas oknum "nakal" ganggu ketersediaan obat COVID-19
Baca juga: KPPU Makassar temukan apotek jual obat COVID-19 di atas HET
Ia mengharapkan pemerintah agar menanyakan ataupun menyurati agen-agen perusahaan farmasi atau alat kesehatan kenapa hal seperti ini bisa terjadi, sedangkan obat dan vitamin tersebut merupakan barang mudah didapatkan.
"Ternyata masyarakat mau isolasi mandiri, tapi obat serta vitamin C dan E gak ada, padahal kan ini barang yang gampang dicari. Tadi pemkot sudah janji akan menyurati gabungan pengusaha alat-alat kesehatan agar obat-obat itu tersedia," kata dia.
Terkait lonjakan kasus COVID-19 di Lampung, dr Aditya pun meminta kerja sama semua pihak, terutama masyarakat, untuk taat protokol kesehatan (prokes) sebab meskipun disediakan tempat tidur tambahan tidak akan mencukupi bila pasien terus bertambah.
Menurutnya pula, siapapun tidak boleh menganggap remeh protokol kesehatan. Apabila masyarakat tetap sehat, tentunya akan mengurangi beban rumah sakit.
"Jadi yang kita imbau masyarakatnya, jangan nambah terus pasiennya, kalau pasien nambah terus pasti ambruk juga. Tolonglah bersama kita ambil peran," kata dia.
Baca juga: Pemerintah siapkan langkah penuhi kebutuhan oksigen-obat untuk COVID
Baca juga: Manfaat Vitamin C,D,E, dan Zinc yang diberikan pada pasien COVID-19
Baca juga: Ketua MPR dorong BUMN sektor farmasi tingkatkan produksi obat
Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021