Perkembangan COVID-19 yang perlu Anda ketahui

9 Juli 2021 19:13 WIB
Perkembangan COVID-19 yang perlu Anda ketahui
Ibu Negara Jill Biden menyaksikan Alfred Lee Smith mendapatkan vaksinasi dengan vaksin COVID-19 Johnson & Johnson di sebuah fasilitas vaksinasi di SMA Alfred E Beach di Savannah, Georgia, Amerika Serikat, Kamis (8/7/2021). ANTARA FOTO/Jim Watson/Pool via REUTERS/WSJ/djo.
Informasi tentang perkembangan pandemi global COVID-19 yang perlu Anda ketahui saat ini:

Pfizer akan minta persetujuan AS untuk dosis tambahan vaksin

Pfizer Inc berencana meminta pemerintah Amerika Serikat untuk menyetujui dosis tambahan vaksin buatannya bulan depan, kata peneliti utama produsen obat itu, Kamis (8/7). Permintaan itu didasarkan pada bukti adanya infeksi berulang enam bulan setelah penyuntikan dan meluasnya varian Delta.

Data Pfizer menunjukkan penurunan efikasi vaksin terhadap varian-varian yang muncul di AS selama musim semi.


Korea Selatan perketat pembatasan COVID-19 di Seoul

Mulai Senin (12/7), Korsel akan memperketat pembatasan ke level tertinggi di Seoul dan sekitarnya, setelah kasus baru COVID-19 secara nasional mencetak rekor dua hari berturut-turut.

Berkat vaksinasi besar-besaran pada warga lansia, belum ada peningkatan signifikan jumlah pasien yang dirawat di RS atau kematian. Tingkat kematian di negara itu tercatat 1,23 persen dan kasus parah berjumlah 148 orang hingga Kamis, masih jauh di bawah angka-angka yang tercatat selama puncak wabah akhir Desember lalu.


Australia sebut Pfizer akan menambah pasokan vaksin

PM Australia Scott Morrison pada Jumat mengatakan Pfizer akan meningkatkan pengiriman vaksin COVID-19 hingga satu juta dosis mulai 19 Juli, lebih dari tiga kali kapasitas sebelumnya, ketika Sydney berjuang mengatasi lonjakan terburuk tahun ini.

Sebanyak 4,5 juta dosis vaksin Pfizer yang diperkirakan tiba pada September akan tersedia bulan depan, kata Morrison.

Morrison mengatakan Australia harus memvaksinasi semua penduduknya akhir tahun ini, jika saran medis terhadap vaksin Pfizer tidak berubah dan pasokan tetap lancar.


Kasus COVID-19 di AS meningkat, terutama pada warga yang belum divaksin

Kasus COVID-19 di AS bertambah sekitar 11 persen dari pekan sebelumnya, hampir semuanya berasal dari warga yang belum divaksin, kata pejabat Kamis (8/7), saat varian Delta yang sangat menular mendominasi jumlah kasus.

Sekitar 93 persen kasus dalam beberapa hari ini terjadi di daerah yang tingkat vaksinasinya kurang dari 40 persen, kata direktur CDC Rochelle Walensky kepada media.

Data awal pada beberapa bulan terakhir memperlihatkan 99,5 persen kematian akibat COVID-19 berasal dari mereka yang belum divaksin, kata dia.


Euforia Euro 2020 membahayakan Inggris

Inggris akan menghadapi Italia dalam final Piala Eropa di Stadion Wembley, London, pada Minggu (11/7). Kerajaan itu telah menjadi tuan rumah dua laga semifinal dalam dua hari pekan ini yang ditonton langsung oleh 60.000 orang. Saat merayakan kemenangan atas Denmark di semifinal, Inggris menghadapi gelombang baru COVID-19, yang dipicu oleh varian baru sangat menular dan kedaruratan lockdown ketiga di negeri itu.

Italia juga mencatat kenaikan kasus, dan ahli epidemi di kedua negara memperingatkan bahwa Euro 2020 dapat memicu lonjakan kasus pada kaum muda, terutama laki-laki dewasa.

Sumber: Reuters

Baca juga: WHO: Secara global varian COVID Delta jadi dominan

Baca juga: Australia: Pfizer akan perluas pasokan vaksin di tengah pandemi COVID

Baca juga: Cetak rekor COVID-19, Korsel perketat Seoul ke level tertinggi


 

Kasus COVID-19 global naik untuk pertama kalinya dalam tujuh minggu

Pewarta: Anton Santoso
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021