"Dia selalu menjadi ancaman di lini depan atas ketangkasannya," kata Stones dalam jumpa pers pralaga dilansir Reuters, Jumat malam.
"Sungguh sebuah kehormatan bermain dengannya, dan saya yakin dia akan memberi segalanya pada Minggu, semoga saja mencetak gol lagi dan membawa kami maju," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Prediksi Final Euro 2020 Inggris vs Italia, siapa menang?
Baca juga: Bonucci sanjung Mancini yang obati kekecewaan Piala Dunia 2018
Di sisi lain, Stones juga menjagokan Sterling untuk bisa menyabet penghargaan pemain terbaik sepanjang turnamen, terlebih penyerang sayap berusia 26 tahun itu memborong dua gol Inggris di babak penyisihan grup dan menambahnya satu lagi di 16 besar.
Selain itu, Sterling juga menuai banyak pujian atas tindakannya di luar lapangan, termasuk dalam sikap vokalnya menentang rasisme sehingga Stones merasa rekannya itu pantas mendapat yang terbaik musim panas ini.
"Saya sudah berkali-kali mengatakan saya fan besar Raheem. Saya tentu ingin melihatnya memenangi gelar pemain terbaik turnamen. Kerja tanpa pamrihnya tak diragukan, tetapi sebagai pemain kami melihatnya langsung," kata Stones.
"Saya sangat bahagia untuknya. Dia telah melalui masa-masa sulit secara pribadi dan Anda bisa melihat itu memotivasinya.
"Dia keluar dari situasi itu menjadi pemain yang lebih baik. Para pemain top selalu menemukan jalan ketika keadaan tidak mendukung, dan Raheem melakukannya di dalam dan luar lapangan," tutup Stones.
Baca juga: Sekolah di Inggris izinkan siswa masuk siang sehari setelah final Euro
Baca juga: Presiden UEFA tidak akan lagi dukung Euro digelar pan-kontinental
Kendati lini belakang Inggris banyak dipuji karena kebobolan hanya satu gol sepanjang turnamen hingga final, Stones meyakini raihan itu tidak lepas dari kontribusi rekan-rekannya di lini tengah dan depan.
"Kami punya catatan pertahanan terbaik di kompetisi dan jelas itu jadi faktor penting menuju final," katanya.
"Saya yakin bahwa menjaga catatan nirbobol adalah pondasi penting kami untuk memenangi pertandingan.
"Tapi itu bukan semata kerja kami pemain belakang, semuanya bermula di depan. Bagaimana kami terus melakukan pengawalan hingga di lini depan adalah bagian penting permainan kami.
"Itu adalah hal penting dari sebuah turnamen, sebagaimana kami pelajari di Rusia dalam Piala Dunia lalu.
"Tim yang menjuarai turnamen dari tahun ke tahun selalu tercatat mampu bertahan dari situasi bola mati serta tidak kebobolan di momen-momen penting. Mengelola pertandingan adalah sesuatu yang bisa kami ciptakan di skuad ini," tutup Stones.
Final Euro 2020 jadi kali pertama Inggris mencapai partai puncak kejuaraan Eropa, sekaligus pertama kali kembali ke final sebuah turnamen internasional semenjak menjuarai Piala Dunia 1966.
Baca juga: Meerkat ramalkan Inggris juarai Euro 2020
Baca juga: KNVB kabarnya bujuk Van Gaal kembali tangani timnas Belanda
Baca juga: Lupakan Euro 2020, Brazil v Argentina "big match" akhir pekan ini
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2021