Serangan tersebut adalah yang terbaru dalam serangkaian serangan Taliban untuk merebut wilayah di Afghanistan ketika pasukan asing pimpinan AS menyelesaikan tahap akhir pemulangan setelah hampir 20 tahun bertempur di negara itu.
"Serangan ofensif musuh berhasil digagalkan, dan mereka kehilangan banyak korban jiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya, 55 tentara musuh tewas dan 90 lainnya terluka," kata gubernur provinsi Takhar Abdullah Qarluq.
Kantor berita Reuters belum dapat mengonfirmasi pernyataan Qarluq.
Baca juga: Biden: Afghanistan tentukan nasib sendiri
Lebih dari selusin pejuang Taliban tewas dalam serangan udara oleh Angkatan Udara Afghanistan di tempat persembunyian mereka di pinggiran Taluqan, pusat provinsi Takhar, kata kementerian pertahanan Afghanistan lewat Twitter.
"Taliban menyerang Taluqan dari empat arah tadi malam (Sabtu), namun menghadapi perlawanan keras dari pasukan keamanan dan masyarakat setempat," kata Khalil Asir, juru bicara Komando Polisi Takhar, kepada Reuters.
Taluqan menjadi ibu kota provinsi terakhir yang berada di bawah tekanan Taliban.
Awal pekan ini, pejuang Taliban memasuki ibukota provinsi Badghis. Mereka menguasai markas polisi dan keamanan serta berusaha mengambil alih kantor gubernur, sebelum pasukan khusus berhasil mengusir mereka.
Baca juga: Biden akan bahas masalah Afghanistan saat Taliban kuasai wilayah
Taliban telah membuat tekanan baru untuk menguasai wilayah dalam beberapa pekan terakhir yang dipicu oleh kepergian pasukan asing.
Pentagon percaya, setelah mengambil alih lusinan pusat distrik, Taliban akan berusaha masuk ke pusat-pusat provinsi.
Di Afghanistan selatan, bentrokan juga terus berlanjut.
India mengatakan pada Minggu bahwa pihaknya telah memulangkan sementara para pejabat dari konsulat mereka di Kandahar, kota besar di Afghanistan selatan.
Baca juga: Pasukan AS keluar dari pangkalan utama di Afghanistan
"Akibat pertempuran sengit di dekat kota Kandahar, personel yang berbasis di India telah dipulangkan untuk sementara waktu," kata Arindam Bagchi, kepala juru bicara kementerian luar negeri India, dalam sebuah pernyataan.
"India memantau dengan cermat situasi keamanan yang berkembang di Afghanistan," kata Bagchi, seraya menambahkan bahwa konsulat India di Kandahar untuk sementara dijalankan oleh staf lokal.
Pemimpin Taliban mengatakan pada Jumat bahwa kelompok pemberontak Muslim Sunni telah menguasai 85 persen wilayah Afghanistan. Pemerintah Afghanistan menolak pernyataan itu dan menyebutnya propaganda.
Sumber : Reuters
Baca juga: Rundingan damai Afghanistan harus berlanjut kecuali Taliban tarik diri
Baca juga: Pasukan Afghanistan jadi korban terbanyak saat kekerasan meningkat
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021