Petenis nomor satu dunia itu mengalahkan Karolina Pliskova 6-3 6-7(4) 6-3 di final, Sabtu. Barty mengikuti jejak petenis Australia yang juga merupakan idolanya, Evonne Goolagong, yang menang di turnamen lapangan rumput utama itu pada 1971.
Baca juga: Barty juarai Wimbledon 2021 setelah tundukan Pliskova
Barty (25) bersiap untuk Olimpiade, yang akan digelar pada 23 Juli-8 Agustus, dengan memasang target untuk bergabung bersama Steffi Graf (1988) dan Venus (2000) serta Serena Williams (2012) sebagai perempuan yang memenangi Wimbledon sekaligus emas Olimpide pada tahun yang sama.
"Mewakili Australia di Olimpiade akan menjadi pengalaman yang luar biasa dan penting selama periode berikutnya untuk merayakan fakta bahwa kami telah mencapai sesuatu yang sangat istimewa di Wimbledon," kata Barty, dikutip dari Rueters, Senin.
Baca juga: Barty jadi ujung tombak Australia raih medali di Olimpiade Tokyo
"Saya memiliki banyak target lain, mimpi yang ada dalam pikiran saya dan dalam tim saya, dan kami pasti akan mengatur ulang dalam beberapa hari ke depan... menikmati waktu bersama dan kemudian kami pergi lagi ke Olimpiade."
Juara French Open 2019 itu mengatakan sebuah keajaiban bagi dirinya bahkan untuk memiliki kesempatan bermain di Wimbledon setelah cedera pinggul yang memaksanya untuk berhenti di babak kedua Roland Garros.
"Dalam enam pekan terakhir saya banyak menangis. Sebagian besar karena patah hati di Prancis dan sekarang, melalui rasa suka cita dan kebahagiaan dan betapa semuanya telah berubah," kata Barty.
"Kami mengatakan bahwa dari Prancis akan ada hikmahnya, dan kami telah menemukannya."
Baca juga: Kyrgios mungkin tolak pimpin Australia ke Olimpiade Tokyo
Baca juga: Coco Gauff-Tommy Paul pimpin tim tenis AS ke Olimpiade Tokyo
Baca juga: Djokovic dan Federer masuk dalam daftar petenis Olimpiade Tokyo
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021