Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengajak mahasiswa dan kaum muda lainnya untuk membantu akselerasi (percepatan) kegiatan vaksinasi nasional untuk mempercepat terbentuknya kekebalan komunal masyarakat atau 'herd immunity' dalam upaya pengendalian pandemi COVID-19.Terima kasih kepada mahasiswa yang selalu berada di garis terdepan
"Terima kasih kepada mahasiswa yang selalu berada di garis terdepan, kami harapkan terus tampil, mari bersama-sama melaksanakan kegiatan vaksinasi ini, sehingga akselerasi percepatan untuk terbentuk 'herd immunity' yang diharapkan dan kembalinya Indonesia menjadi masyarakat yang sehat segera bisa kita wujudkan," kata Kapolri saat meninjau vaksinasi massal kerja sama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Polri, di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Rabu.
Jika merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), hasil Sensus Penduduk 2020, jumlah penduduk Indonesia didominasi usia muda. Jumlah generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94 persen dari total seluruh populasi penduduk di Indonesia.
Sedangkan generasi milenial menjadi jumlah paling dominan kedua, yakni sebanyak 69,38 juta jiwa penduduk atau sebesar 25,87 persen.
Melihat angka tersebut, peran kaum muda termasuk mahasiswa dalam mendukung terbentuknya kekebalan komunal masyarakat (herd immunity) menjadi sangat strategis. Oleh karena itu, Sigit berharap peran aktif mahasiswa dan kaum muda dalam akselerasi vaksinasi nasional.
Sigit bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi peran serta mahasiswa melalui organisasi dan aliansi mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Jabodetabek melaksanakan vaksinasi massal dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Tentunya kami yakin dengan terlibatnya rekan-rekan pemuda, untuk membantu akselerasi vaksinasi, maka program dari pemerintah untuk segera mempercepat terbentuknya 'herd immunity', kita memiliki optimisme," kata Sigit.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berterima kasih kepada mahasiswa yang sudah menjadi pelopor pelaksanaan vaksinasi nasional. Berharap kegiatan tersebut terus dilaksanakan hingga target terbentuknya 'herd immunity' segera terwujud.
"Mudah-mudahan pelaksanaan vaksinasi nasional bisa terus dilaksanakan dan diinformasikan kepada seluruh mahasiswa di Indonesia untuk sama-sama mendukung vaksinasi nasional," kata Panglima TNI.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, vaksinasi sudah dibuka tidak hanya untuk usia 18 tahun ke atas, tetapi juga menyasar anak-anak usia di bawah 18 tahun sudah bisa divaksin COVID-19.
"Jadi semua pelajar ini yang nantinya menjadi generasi masa depan, mulai dari SMP, SMA, dan mahasiswa kita ingin fokuskan juga," kata Budi.
Budi mengapresiasi kepedulian mahasiswa ikut terlibat mendukung vaksinasi nasional, dan meminta agar ikut mensosialisasikan vaksin kepada mahasiswa lainnya termasuk keluarganya masing-masing.
"Saya semangat sekali karena mahasiswa ini bergabung jadi satu, mudah-mudahan energi positifnya bisa disalurkan untuk segera memvaksin sesama mahasiswa, jangan lupa orangtuanya diajak juga," ujar Budi.
Sebanyak 30 BEM gabungan dari tujuh aliansi berkolaborasi dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyelenggarakan vaksinasi massal dengan target 1.566 mahasiswa mendapatkan vaksin COVID-19.
Kegiatan vaksinasi massal TNI-Polri berkolaborasi dengan BEM dan kampus se-wilayah Jabodetabek ini menggunakan vaksin Sinovac sebanyak 1.600 dosis, bantuan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca juga: Sinergi BEM-Polri menargetkan 1.566 mahasiswa divaksinasi COVID-19
Baca juga: Unhas persiapkan vaksinasi bagi 20 ribu mahasiswa dan alumni
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021