Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Ferry J. Kono mengatakan atlet dan pelatih angkat besi serta surfing menjalani karantina terpisah dari cabang olahraga lain yang akan diisolasi di hotel menjelang keberangkatan ke Jepang.
Menurut Ferry, atlet angkat besi akan tetap tinggal di Pelatnas Mess Kwini, Jakarta, sedangkan surfing tetap di Bali.
“Surfing tetap di Bali. Khusus angkat besi, mereka akan tetap di Mess Kwini karena di sana sudah jadi bubble-nya angkat besi, tidak ada atlet lain sehingga mereka tidak akan tinggal di hotel. Peralatan latihan mereka juga di sana sudah lengkap,” kata Ferry saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.
Meski karantina terpisah, tim surfing yang berada di Bali akan tetap berangkat bersama rombongan lain dari Jakarta ke Tokyo pada 17 Juli malam.
Satu-satunya peselancar Indonesia yang lolos kualifikasi Olimpiade, Rio Waida, saat ini menjalani latihan di Pantai Legian, Bali bersama rekannya, I Ketut Agus Aditya Putra demi memantapkan persiapan sebelum berangkat ke Olimpiade Tokyo.
Baca juga: Atlet Olimpiade tetap latihan di pelatnas selama karantina
Pada awalnya, seluruh atlet dan pelatih dari enam cabang olahraga, yakni renang, angkat besi, panahan, dayung, atletik, dan surfing direncanakan ditempatkan terpusat di satu hotel di Jakarta untuk menjalani karantina sebelum bertolak ke Jepang.
Langkah tersebut ditempuh sebagai upaya KOI meminimalkan risiko penularan COVID-19 sebelum berangkat ke Olimpiade Tokyo.
Mereka secara bertahap akan memasuki hotel tempat karantina setelah menjalani dua kali tes swab PCR dengan hasil negatif.
Namun hingga saat ini baru ada dua cabang olahraga, yakni panahan dan atletik, yang sudah mulai menjalani karantina di hotel. Sementara yang lainnya masih menunggu hasil tes PCR.
Meski dikarantina, para atlet akan tetap diperbolehkan menjalani latihan dalam pelatnas masing-masing dengan difasilitasi kendaraan dan sopir khusus yang akan mengantarkan mereka ke tempat latihan.
Baca juga: KOI rilis jadwal keberangkatan kontingen Indonesia ke Olimpiade Tokyo
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021