Riset Mc Kinsey baru-baru ini menyebutkan, sebanyak 375 juta pekerja di dunia harus melakukan re-skilling dan re-training, sebab 50 persen pekerjaan yang ada akan terotomatisasi secara bertahap.
Aplikasi manajemen sistem perusahaan Ruangkerja dalam siaran pada Rabu, menyatakan bahwa untuk memperlancar proses transformasi menuju digital, perusahaan tidak bisa berjalan sendirian, melainkan memerlukan pendampingan dan pelatihan yang terarah supaya tujuan yang diharapkan bisa sesuai hasil.
Baca juga: Menkominfo: UU Cipta Kerja jadi payung hukum transformasi digital
Lebih lanjut, aplikasi ruangkerja memahami ragam kebutuhan terkait proses pelatihan perusahaan di era modern, terutama pengaplikasian fitur yang dapat mendukung proses pelatihan untuk menciptakan proses transformasi yang lebih nyaman untuk segenap karyawan.
Manager ruangkerja, Bambang Suprapto, mengatakan, Learning Management System (LMS) dari aplikasi ruangkerja dapat menjadi solusi bagi perusahaan untuk memberikan pelatihan secara daring.
Ruangkerja memiliki platform LMS yang efektif dan efisien untuk pelatihan perusahaan. Melalui ruangkerja, perusahaan dapat memenuhi kebutuhan peningkatan kemampuan karyawannya guna menaikkan daya saing perusahaan di era digital.
Melalui ruangkerja, perusahaan tidak hanya dipermudah dalam melaksanakan pelatihan karyawan, tetapi juga menghemat waktu dan biaya. Selain itu, karyawan yang dipercaya untuk mengembangkan potensinya juga bisa menghemat waktu dan tenaga karena pelatihan diakses dengan lebih cepat, praktis, dan fleksibel.
"Kami menawarkan pelatihan karyawan yang efisien sekaligus terjangkau. Terlebih lagi, sistem yang kami miliki sangat mumpuni untuk menjalankan pelatihan karyawan secara digital,” kata Bambang Suprapto.
Baca juga: Indonesia tindaklanjuti kerja sama digital dengan Arab Saudi
Baca juga: Airlangga: Transformasi digital ciptakan 2,5 juta lapangan kerja baru
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021