Paket itu adalah bagian dari janji AS untuk menyumbangkan sekitar 12 juta dosis vaksin ke negara-negara di Karibia dan Amerika Latin, menurut pernyataan dari PAHO, kantor regional Organisasi Kesehatan Dunia.
Sumbangan diberikan melalui fasilitas vaksin global COVAX, yang mendistribusikan vaksin ke negara-negara miskin.
Kampanye vaksin nasional belum dimulai di Haiti, yang telah jatuh ke dalam kekacauan setelah pembunuhan Presiden Jovenel Moise.
Beberapa perusahaan swasta, bagaimanapun, telah mendistribusikan dosis kepada karyawan mereka.
Hasil awal studi yang dilakukan oleh Universitas Haiti menunjukkan hanya 22 persen warga Haiti yang akan menerima vaksin, menurut pernyataan Jean Gough, Direktur Regional UNICEF untuk Amerika Latin dan Karibia.
"Menjangkau komunitas dengan dosis vaksin tidak menjamin mereka ingin divaksinasi," kata Gough.
Kementerian kesehatan Haiti melaporkan awal bulan ini bahwa negara itu hingga saat ini telah mencatat sekitar 19.400 total kasus, dan sekitar 500 kematian.
Namun, kedua angka tersebut kemungkinan tidak sesuai dengan dampak nyata COVID-19 karena sedikit pengujian.
Sumber : Reuters
Baca juga: Haiti umumkan status darurat COVID-19 setelah laporkan kasus pertama
Baca juga: Dirut RS Haiti diculik di tengah darurat virus corona
Baca juga: Haiti izinkan industri tekstil kembali beroperasi di tengah pandemi
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021