Kejaksaan Prancis menggelar penyelidikan awal atas tuduhan doping terhadap tim balap sepeda Tour de France Bahrain Victorious seusai polisi menggeledah akomodasi dan bus tim ini Rabu setelah etape ke-17 balap sepeda itu.Penyelidikan melibatkan penggeledahan kamar pebalap sepeda sebagai bagian dari proses
Kantor kejaksaan kota Marseille menyatakan penyelidikan itu berkisar soal "akuisisi, penyaluran kepemilikan dan impor zat terlarang atau metode terlarang yang digunakan seorang atlet tanpa justifikasi medis."
Bahrain Victorious sebelumnya sudah menyatakan, "Pada malam Etape 18 Tour de France, Tim Bahrain Victorious menjadi sasaran penyelidikan oleh Polisi Prancis."
"Tim dipantau sejumlah petugas setelah mereka datang usai etape 17 ke hotel tim di Pau. Penyelidikan melibatkan penggeledahan kamar pebalap sepeda sebagai bagian dari proses."
"Meskipun tak mengetahui alasan penyelidikan, tim tetap diminta memberikan semua dokumen pelatihan yang dikumpulkan dan diberikan kepada petugas sesuai permintaan," kata tim balap sepeda itu seperti dikutip Reuters.
Baca juga: Dua orang ditahan dalam penyelidikan doping Tour de France
Direktur teknis tim Vladimir Miholjevic menambahkan, "setelah etape 17, kami didatangi beberapa petugas polisi Prancis. Kami tak diberi waktu mendengarkan surat perintah dibacakan, tetapi tim memenuhi semua permintaan petugas."
Penggeledahan dilakukan oleh petugas Kantor Pusat dalam Perang Melawan Ancaman terhadap Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat dari Gendarmerie Nasional Prancis (OCLAESP) yang sejak tahun lalu mencurigai doping, kata seorang sumber polisi kepada Reuters.
Pebalap Slovenia Matej Mohoric mengatakan tim tidak menyembunyikan apa pun saat dia akan memulai etape ke-18 Kamis yang menempuh daerah pegunungan sejauh 129,76 km dari Pau sampai Luz Ardiden di French Pyrenees.
Baca juga: Mohoric juara etape 7, Van der Poel pertahankan kaus kuning
"Ada sekitar 50 (petugas polisi). Mereka memeriksa semua barang-barang saya dan saya bilang saya tidak menyembunyikan apa-apa," kata dia kepada wartawan.
"Mereka menggeledah semua telepon, pesan pribadi ... mereka memeriksa semua barang-barang kami, semua bus, semua mobil, tetapi, tentu saja, mereka tidak menemukan apa-apa karena kami tidak menyembunyikan apa-apa."
Rekan satu timnya, Sonny Colbrelli, mengatakan para pebalap hanya punya sedikit waktu untuk bersiap setelah melewati etape gunung yang melelahkan Rabu.
"Mereka menggeledah semua kamar, gendarmes (polisi) hanya menjalankan tugasnya. Mereka merapikan kembali semuanya," kata dia.
Bahrain Victorious telah memenangkan dua etape Tour de France tahun ini melalui Mohoric dan Dylan Teuns dari Belgia, sementara pebalap Belanda Wout Poels memimpin klasifikasi pegunungan.
Pebalap peringkat terbaik mereka dalam klasemen umum adalah Peio Bilbao dari Spanyol yang menduduki urutan ke-10 atau terpaut 12 menit 53 detik di belakang pemimpin klasemen Tadej Pogacar dari Slovenia yang juga juara bertahan.
Baca juga: Tadej Pogacar bakal kembali diterpa isu doping
Baca juga: Pogacar pegang kendali juarai etape 17, perlebar jarak di klasemen
Baca juga: Cavendish samai rekor Merckx dengan 34 kemenangan etape Tour de France
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021