"Untuk tempat tidur pasien COVID-19 ada 205 unit, ada untuk pasien yang dirawat di ruang ICU dan ada yang non-ICU. Selain itu, untuk O2 kami mempunyai liquid cair dan berupa tabung," kata dr. I Wayan Sudana dalam keterangan persnya di Denpasar, Bali, Jumat.
Baca juga: RSUP Sanglah-Bali pastikan persediaan tabung oksigen aman
Ia menjelaskan saat ini secara keseluruhan RS Sanglah memiliki 710 tempat tidur pasien. Untuk pasien COVID-19 ada 205 tempat tidur yang terdiri dari dua bagian, pertama untuk pasien COVID yang memerlukan perawatan ICU dan kedua untuk pasien non-ICU.
Untuk ruang ICU, kata dr. Sudana, RS Sanglah memiliki 123 tempat tidur dengan keterisian 94 pasien, sehingga kalau dikonversikan tingkat hunian atau Bed Occupancy Rate (BOR) sekitar 76,4 persen.
Pasien yang tidak memerlukan perawatan ICU ada 82 tempat tidur dengan jumlah pasien 61 orang. Jika dikonversikan ke BOR sekitar 74,4 persen. Secara keseluruhan dari total ICU dan non-ICU persentasenya 75,6 persen.
"Untuk mendukung pelayanan tersebut, dibutuhkan dukungan O2. Kami pastikan sampai saat ini di RS Sanglah aman untuk stok O2, karena kami memiliki dua sumber, yakni liquid cair dan gas pakai tabung," katanya.
Ia menjelaskan untuk jenis liquid cair ada dua tangki dengan pengisian paling lambat setiap dua hari sekali dan persediaanya sampai dua hari ke depan.
Baca juga: RS Sanglah Bali segera buka layanan kecantikan berkelas Internasional
Baca juga: RS Sanglah pastikan fasilitas dan SDM siap untuk vaksinasi COVID-19
Jika dihitung kebutuhan O2 rata-rata 2000-2500 meter kubik dengan jumlah persediaan rata-rata dua kali lipat, 4000-5000 meter kubik, sehingga persediaan oksigen aman dan pendistribusiannya tidak pernah terhalang. "Kami tetap pantau jangan sampai persediaan ini jadi kurang," katanya.
Ia menambahkan sejak (17/06) terjadi penambahan kasus yang signifikan, sehingga fasilitas kesehatan berupa tempat tidur hingga O2 juga ikut ditambah.
Setiap hari selalu dilakukan pemantauan dan pengawasan secara rutin, untuk menghindari pelayanan yang kurang maksimal.
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021