Masyarakat diajak daftar JKN-KIS selagi sehat

16 Juli 2021 11:18 WIB
Masyarakat diajak daftar JKN-KIS selagi sehat
Kepala Puskesmas Kota Wilayah Selatan Kediri, Jawa Timur, Fathiyah Rohmah. ANTARA/HO-Humas BPJS Kesehatan/am.
Kepala Puskesmas Kota Wilayah Selatan Kediri, Jawa Timur Fathiyah Rohmah mengajak masyarakat setempat untuk segera mendaftarkan diri pada program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) selagi sehat.

"JKN-KIS merupakan kebutuhan yang seharusnya dipenuhi saat sedang sehat, karena JKN-KIS mengakomodasi kebutuhan layanan kesehatan yang komprehensif dan berkelanjutan," katanya dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Layanan JKN-KIS, kata Fathiyah, bukan hanya untuk sakit berat saja, kondisi idealnya justru peserta yang sakit ringan diberikan layanan kuratif atau penyembuhan penyakit sambil diberi edukasi dan promosi kesehatan, bahkan bisa mengarah pada deteksi dini.

Baca juga: Ini manfaat Mobile JKN di tengah PPKM Darurat

"Kami di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) harus fokus pada edukasi dan pencegahan,” ujar Fathiyah.

Fathiyah mengatakan seiring meningkatnya jumlah peserta JKN-KIS, kunjungan masyarakat ke Puskesmas juga turut meningkat. Kondisi ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat akan layanan kesehatan juga terangkat.

Menurut Fathiyah situasi itu menjadi kesempatan bagi FKTP dalam memenuhi kebutuhan kesehatan yang paripurna, terpadu dan bermutu.

“Memang seharusnya FKTP menjadi first contact, tempat pertama untuk mengakses layanan kesehatan, berkonsultasi, dan menyampaikan keluhan. Dalam menyelesaikan keluhan kesehatan, FKTP lebih fokus kepada pasien, bukan penyakit yang dideritanya. Edukasi kesehatannya lebih optimal dan terfokus pada individu, semacam dokter keluarga,” kata Fathiyah.

Sebagaimana konsep FKTP sebagai gatekeeper layanan kesehatan, kata Fathiyah, FKTP harus optimal memberikan pelayanan kesehatan sesuai kompetensinya.

Apabila keluhan pasien termasuk dalam kompetensi yang dimiliki, FKTP diharapkan dapat menjalankan diagnosa dan tata laksana secara mandiri dan tuntas. Upaya memilah pasien yang perlu dan tidak perlu dirujuk ini disebut penapisan.

Fathiyah menambahkan pelaksanaan fungsi penapisan terkadang menghadapi kendala. Salah satunya adalah masih ditemukan kasus dimana pasien datang ke FKTP hanya untuk meminta rujukan.

Baca juga: BPJS Kesehatan fasilitasi peserta cek risiko penyakit secara digital

Baca juga: Praktisi: Navigator berperan penting bantu peserta JKN dapatkan haknya


Paradigma yang menganggap bahwa JKN-KIS adalah asuransi yang menjamin penyakit-penyakit berat mungkin saja terlanjut kuat. Untuk itu, pihak-pihak yang berkaitan harus menguatkan edukasi dan sosialisasi, kata Fathiyah.

“Harus diluruskan agar masyarakat tidak hanya mendaftar saat sedang sakit berat saja. Dulu orang-orang berkunjung ke faskes saat sudah sakit dan tidak tahan saja, sekarang kan sakit sedikit sudah datang ke Puskesmas. Ini yang harus ditekankan, deteksi dini itu penting,” kata Fathiyah.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021