Direktur Utama RSUD Wangaya Kota Denpasar, dr. Anak Agung Made Widiasa didampingi Jubir Satgas COVID-19 Kota Denpasar Dewa Gede Rai, Jumat, mengatakan sebagai salah satu rumah sakit rujukan pasien COVID-19 di Denpasar cukup kewalahan menangani peningkatan kasus aktif COVID-19.
Oleh karena itu, kata Widiasa, sejak beberapa hari lalu, IGD RSUD Wangaya terpaksa menggunakan sistem buka tutup. Hal ini lantaran masih adanya pasien dengan status terkonfirmasi positif COVID-19 yang belum mendapatkan ruang perawatan, sehingga terpaksa harus dirawat sementara di IGD.
"Jika terjadi lonjakan rujukan pasien COVID-19 di RSUD Wangaya, maka IGD akan ditutup, jika pasien sudah mendapatkan ruang perawatan maka baru bisa dibuka kembali, karena itu kami memutuskan untuk membangun IGD sementara di depan IGD saat ini, sehingga pasien non-COVID-19 tetap bisa mendapatkan pelayanan dan perawatan," ujarnya.
Baca juga: Positif COVID-19 di Denpasar bertambah 362 kasus
Baca juga: Pemkot Denpasar semprotkan eco enzyme tekan COVID-19
Widiasa lebih lanjut menjelaskan, saat ini kapasitas ruang isolasi di RSUD Wangaya sebanyak 72 tempat tidur terdiri atas 60 tempat tidur ruang isolasi dan 12 tempat tidur ruang ICU. Dari jumlah tersebut, sebanyak 70 tempat tidur telah terisi hampir 100 persen.
UGD sementara itu mampu melayani 10-12 pasien non-COVID-19. Sehingga pelayanan kesehatan masyarakat di rumah sakit pada masa pandemi tetap optimal dengan adanya IGD sementara/darurat.
"Dengan melihat situasi ini tentu kami mengajak masyarakat untuk bersama mencegah terjadinya penularan COVID-19, sehingga tidak terjadi krisis di hilir yakni rumah sakit rujukan COVID-19, semoga pandemi dapat segera diatasi dengan mencegah penularan bersama-sama," katanya.*
Baca juga: Satgas COVID-19 Denpasar tambah empat pos penyekatan PPKM darurat
Baca juga: GTPP Denpasar sebutkan tambah 211 kasus positif COVID-19
Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021