Pebalap berusia 22 tahun dari tim UAE Emirates itu finis peringkat delapan dalam etape 20 yang dimenangi oleh pebalap Belgia Wout van Aert (Jumbo-Visma), yang mencetak waktu terbaik 35 menit 53 detik.
Pebalap Denmark Kasper Asgreen dan kompatriot Jonas Vingegaard masing-masing finis kedua dan ketiga di etape tersebut, 21 detik dan 32 detik berselang.
Di klasemen umum, Pogacar memimpin Vingegaar dengan margin lima menit 20 detik dan unggul atas pebalap Ekuador Richard Carapaz dengan jarak 7:03 jelang etape terakhir pada Minggu, yang lebih seperti arak-arakan dari Chatou ke Champs Elysees di Paris.
Baca juga: Juarai Etape 18, Pogacar kian kencang kenakan jersey kuning
"Saya sangat senang ini berakhir. Tiga pekan yang sangat menuntut. Kami membalap dengan keras dari pagi hingga malam, setiap hari. Kemarin (Jumat) saya tidak terlalu termotivasi, Anda kehilangan motivasi setelah tiga pekan," kata Pogacar, yang tak mau mengambil risiko melintasi kebun anggur Bordeauz selama time trial.
"Saya mengatakan kepada diri saya sendiri (pada Sabtu): 'Ayo, kita raih!' Tapi hari ini bukan hari tercepat saya di atas sepeda dan kemudian pebalap terkuatlah yang menang. Saya masih sangat senang dengan capaian saya dan bagaimana hari ini berjalan."
Pebalap tim UAE Emirates itu mengungguli rival-rivalnya di time trial pembuka dan etape-etape tanjakan, dengan mengklaim total tiga kemenangan lewat penampilan dominannya.
Hasil itu kontras dari tahun lalu, ketika Pogacar merebut pimpinan klasemen umum di time trial pemungkas hanya karena kompatriotnya Primoz Roglic kelelahan ketika beradu di tanjakan menuju La Plance des Belles Fillers.
Baca juga: Tadej Pogacar bakal kembali diterpa isu doping
Baca juga: Pogacar adem ayem di puncak klasemen umum Tour de France
Kali ini, Pogacar menjadi favorit meski ia diuntungkan setelah Roglic mengundurkan diri lebih dini di etape delapan menyusul kecelakaan pada hari sebelumnya.
Kecelakaan juga membuat juara 2018 Geraint Thomas mundur bersama rekan satu timnya di Ineos Granadier Tao Geoghegan Hart, juara Giro d'Italia 2020.
Seperti tahun lalu, Pogacar tinggal selangkah lagi mengamankan jersey putih sebagai pebalap di bawah usia 25 tahun terbaik dan juga jersey polkadot untuk klasifikasi tanjakan.
Pogacar akan menjadi pebalap termuda yang meraih dua kemenangan Tour de France.
Sementara pebalap Inggris Mark Cavendish, yang menyamai rekor 34 kemenangan etape Tour yang dipegang pebalap Belgia Eddy Merckx, menjadi kandidat kuat pemegang jersey hijau untuk klasifikasi poin untuk kedua kalinya dalam karier setelah 2011, demikian Reuters.
Baca juga: Tim Bahrain Victorious diselidiki karena doping
Baca juga: Kisah dramatis Masomah Ali Zada, dari Afghanistan sampai Olimpiade
Baca juga: Pebalap sepeda Australia Cameron Meyer mundur dari Olimpiade Tokyo
Baca juga: Gelaran TX Tondano Manado Road Bike Challenge ditunda
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2021