• Beranda
  • Berita
  • Australia perpanjang 'lockdown' COVID-19 di Victoria

Australia perpanjang 'lockdown' COVID-19 di Victoria

19 Juli 2021 18:54 WIB
Australia perpanjang 'lockdown' COVID-19 di Victoria
Seorang perempuan memakai masker pelindung berjalan menyebrangi jembatan pusat kota yang sepi pada hari pertama penguncian saat negara bagian Victoria berusaha membatasi penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di Melbourne, Australia, Jumat (16/7/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Sandra Sanders/aww/cfo

... semakin dekat angka itu menjadi nol, semakin cepat kita bisa mengakhiri penguncian,

Pihak berwenang Australia, Senin, menyatakan Victoria akan memperpanjang penguncian COVID-19 hingga melampaui Selasa meskipun kasus penularan sedikit berkurang saat dua kota terbesar di negara bagian itu berjuang menghentikan penyebaran varian sangat menular, Delta.

Kepala pemerintahan Negara Bagian Victoria, Daniel Andrews, mengatakan aturan karantina wilayah tidak akan dicabut karena kasus masih terdeteksi di masyarakat.

Ia berjanji akan memberikan perincian lebih lanjut pada Selasa (20/7).

"Mungkin beberapa hari akan cerah dan kemudian ada kemungkinan besar kita akan kembali menerapkan penguncian. Itu yang saya coba hindari," kata Andrews ketika menjelaskan mengapa karantina wilayah tidak akan dicabut seperti yang telah dijadwalkan semula.

Baca juga: Australia: Pfizer akan perluas pasokan vaksin di tengah pandemi COVID
Baca juga: Indonesia terima bantuan 1.000 ventilator dari Australia


Victoria, negara bagian terpadat kedua di negara itu yang mencakup Melbourne, pada Senin melaporkan 13 kasus yang muncul secara lokal. Jumlah itu turun dari 16 kasus pada hari sebelumnya. Semua kasus lokal baru itu memiliki kaitan satu sama lain.

Hampir setengah dari 25 juta penduduk Australia menjalani perintah untuk tetap berada di rumah.

Sydney, kota terbesar di negara itu, memberlakukan karantina wilayah selama lima minggu sementara semua wilayah Negara Bagian Victoria menerapkan aturan tinggal di rumah.

Aturan-aturan tersebut diterapkan setelah varian COVID-19 Delta yang bergerak cepat memicu wabah terburuk di negara itu tahun ini.

Negara Bagian New South Wales (NSW), yang beribu kota Sydney, melaporkan 98 kasus baru yang muncul secara lokal. Jumlah itu turun dari 105 sehari sebelumnya.

Sedikitnya 20 kasus baru penularan terjadi di masyarakat, hampir sama dengan kemunculan kasus beberapa hari terakhir.

"Angka 20 itu adalah jumlah yang sangat ingin kami singkirkan ... semakin dekat angka itu menjadi nol, semakin cepat kita bisa mengakhiri penguncian," kata kepala pemerintah NSW, Gladys Berejiklian, selama konferensi pers yang disiarkan televisi.

NSW telah dua kali memperpanjang masa karantina wilayah di Sydney sejak pertama kali memberlakukan aturan itu pada 26 Juni. Pembatasan ketat yang sedang diterapkan saat ini akan berakhir pada 30 Juli.

Meskipun pada Senin kasus menurun, Berejiklian mengatakan NSW belum bisa melihat hasil dari pemberlakuan penguncian ketat tersebut untuk "empat atau lima hari ke depan".

Di Sydney, pembatasan diperketat selama akhir pekan. Para pejabat melarang sekitar 600.000 orang --yang tinggal di daerah-daerah pinggiran kota dan paling parah terkena dampak wabah-- meninggalkan kompleks mereka tinggal untuk bekerja. Sementara itu, tempat-tempat usaha dan gedung-gedung dengan kegiatan tidak penting diperintahkan untuk ditutup.

Australia telah berhasil melewati wabah pada masa sebelumnya serta menjaga angka korban COVID-19 relatif rendah berkat pelacakan kontak yang cepat, kepatuhan masyarakat yang tinggi terhadap aturan pembatasan sosial yang ketat, serta pemberlakuan karantina wilayah.
Sejauh ini, negara itu mencatat 31.900 kasus dan 914 kematian.

Para ahli mengatakan Australia hingga akhir tahun ini kemungkinan masih kadang-kadang akan memberlakukan penguncian sampai jumlah orang yang sudah divaksin mencapai target.

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh surat kabar Australia pada Senin menunjukkan bahwa program vaksinasi berjalan lambat. Baru 13 persen dari penduduk usia dewasa di negara itu yang sudah disuntik vaksin dengan dosis penuh.

Para pejabat juga merasa frustrasi setelah laporan bermunculan soal orang-orang yang melanggar pembatasan sosial di Sydney.

Keadaan itu mendorong polisi negara bagian mulai melakukan "patroli dengan pengawasan ketat" di sepanjang pantai, termasuk tempat-tempat wisata populer seperti Bondi dan Manly.

Komentator kontroversial asal Inggris, Katie Hopkins, akan dideportasi setelah ia mengunggah video di Instagram.

Dalam unggahan itu, ia bercanda tentang membuka pintu dalam keadaan tanpa mengenakan pakaian dan masker --kalau ada orang yang mengantarkan makanan-- saat ia menjalani karantina di sebuah hotel di Sydney.

Sumber: Reuters

Baca juga: Australia akan berikan 1,5 juta dosis vaksin AstraZeneca untuk Vietnam
Baca juga: Australia laporkan kematian COVID pertama 2021

 

Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021