Ia yang tinggal di Palembang memutuskan untuk Shalat Idul Adha di rumah lantaran kota ini masih berstatus zona merah.
Selain itu, Herman Deru juga tidak melakukan anjang sana dan tidak menerima kedatangan tamu.
Aktivitas selama hari raya ini hanya dilakukan di Griya Agung bersama keluarga inti. “Tidak ada anjangsana karena kita masih COVID-19,” kata dia.
Baca juga: Mendadak, Palembang putuskan larang Shalat Id di seluruh masjid
Baca juga: Masjid Agung Palembang batasi jamaah Shalat Id 1.000 orang
Ia berharap langkah ini dapat dijadikan contoh dan motivasi bagi masyarakat agar menahan diri dalam berkegiatan di luar rumah.
“Tanpa mengurangi hikmat dalam beribadah semoga masyarakat juga demikian,” ujarnya.
Ia menyadari sulit untuk masyarakat mengubah kebiasaan selama merayakan hari raya seperti shalat berjamaah di masjid dan berkumpul bersama sanak saudara.
Namun, dalam suasana COVID-19 ini masyarakat harus benar-benar mengerti bahwa sekalipun serba terbatas, namun semua demi keselamatan dan kesehatan bersama.
“Semua bisa dilalui dan memendam banyak hikmah bersyukur paling tidak masih bisa berbagi meski dalam banyak keterbatasan,” kata dia.*
Baca juga: Pakar sarankan Shalat Id langsung di bawah sinar matahari
Baca juga: Kemenag Palembang sebut hanya 30 kelurahan boleh shalat id di masjid
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021