• Beranda
  • Berita
  • Peluang proyek EPC strategis antara sesama perusahaan BUMN

Peluang proyek EPC strategis antara sesama perusahaan BUMN

22 Juli 2021 08:09 WIB
Peluang proyek EPC strategis antara sesama perusahaan BUMN
Ilustrasi - Pekerja dengan menggunakan alat berat menyelesaikan pembangunan sebuah hunian vertikal di kawasan Teluk Naga, Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.
Jumlah perusahaan BUMN yang banyak dalam berbagai bidang sudah semestinya saling mengisi dan menguatkan satu sama lain agar mendatangkan manfaat yang optimal bagi kinerja perekonomian di tanah air.

Tidak terkecuali untuk begitu banyaknya proyek strategis yang dapat dikerjakan termasuk yang dikembangkan melalui mekanisme EPC.

Proyek EPC merupakan salah satu bentuk konsep manajemen proyek yang melimpahkan tanggung jawab atas kegiatan perancangan/desain (Engineering), pengadaan material/peralatan (Procurement), dan pelaksanaan konstruksi (Construction) kepada kontraktor EPC.

Proyek ini seringkali ditemukan pada proyek skala besar atau biasa dikenal dengan istilah proyek spesial, seperti pembangunan industri atau pabrik seperti kilang minyak, pabrik pupuk, yang membutuhkan dana besar dan mencapai ribuan item kegiatan.

Sistem pengendalian mutu proyek EPC sangat menarik untuk diketahui mengingat jumlah dan jenis kegiatan yang dihadapi kontraktor EPC begitu banyak melebihi kapasitas proyek tradisional.

Salah satu contoh konkret proyek berbasis EPC yang baru saja disepakati yang melibatkan sejumlah perusahaan BUMN misalnya kesepakatan antara PT Rekayasa Industri (Rekind) bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, dalam meningkatkan sinergi.

Kerja sama itu menetapkan bidikan yang mengarah pada terselenggaranya proyek-proyek strategis di bidang EPC di tanah air, terutama untuk sektor "industrial plants".

Wujud sinergi tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan bersama yang diwakili Alex Dharma Balen Direktur Utama Rekind, Agung Budi Waskito Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Entus Asnawi Mukhson Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan Novel Arsyad Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.

Kegiatan yang dilakukan secara online, pada Rabu (21/7) itu disaksikan langsung oleh Wakil Menteri I BUMN Pahala N. Mansury, Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk Kementerian BUMN Zuryati Simbolon, dan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Ahmad Bakir Pasaman.

Peningkatan Investasi
Proyek EPC yang banyak dikembangkan termasuk yang melibatkan sinergi perusahaan BUMN menjadi salah satu upaya peningkatan investasi.

Wakil Menteri I BUMN Pahala N. Mansury mengatakan sinergi tersebut menjadi bentuk kerja sama dengan prinsip B to B atau “business to business” bidang EPC, terutama untuk memastikan terselenggaranya proyek-proyek strategis, seperti halnya pengembangan dan pembangunan kilang, baik itu kilang refinery, petrokimia, fasilitas pengolahan, power plant, gasifikasi, hingga pengerjaan proyek di luar negeri.

Khusus untuk proyek yang melibatkan PT Rekind dan tiga BUMN konstruksi misalnya diharapkan menjadi kerja sama yang memberikan nilai tambah bagi semua pihak.

Pemerintah akan terus mendorong dan memastikan terselenggaranya pembangunan proyek-proyek strategis tersebut dengan kualitas yang baik, efisien, dan mampu memenuhi timeline yang tepat.

Di sisi lain faktor biaya, mutu, dan waktu merupakan pertimbangan penting. Bahkan Presiden Jokowi juga dalam arahannya selalu menekankan pentingnya BUMN sebagai salah satu pendorong peningkatan investasi di Indonesia.

Salah satu peluang yang memungkinkan untuk meningkatkan investasi adalah melalui pembangunan proyek-proyek strategis.

Semua pada akhirnya berharap, dengan berjalannya proyek-proyek strategis tersebut juga akan mendorong dan mengakselerasi perkembangan perekonomian di Indonesia, terutama mengantisipasi pandemi COVID-19.

Pahala N. Mansury memastikan prinsip kerja sama antarperusahaan BUMN senantiasa mengutamakan prinsip-prinsip “Good Corporate Governance” (GCG).

Ia pun memastikan bahwa Kementerian BUMN menjamin tidak adanya intervensi atau mengedepankan satu pihak dibandingkan pihak lainnya.

Semua berdasarkan proses terbuka, kompetitif, dan transparan. Kerja sama ini juga mengacu pada budaya kerja AKHLAK sebagai upaya meningkatkan nilai dan daya saing BUMN karya dan Rekind.

Proyek EPC menjadi strategis lantaran selama ini Rekind dikenal sebagai perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang rancang bangun industri (engineering, procurement, dan construction/EPC) dan satu-satunya perusahaan EPC nasional yang sepenuhnya dimiliki Indonesia.

Kerja Sama Operasi Sinergi antara Rekind dan 3 BUMN konstruksi ini di dalamnya mengikat prinsip kerja sama dalam memberikan dukungan satu sama lain melalui kerja sama operasi atau “joint operation”, konsorsium, maupun subkontraktor.

Di sisi lain juga mendongkrak potensi pasar, mulai dari penyiapan proposal, pelaksanaan pekerjaan atau memberikan asistensi, hingga rekomendasi.

Wujud dari kebersamaan ini juga menonjolkan “sharing knowledge” yang dimiliki antarperusahaan serta dukungan finansial.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Achmad Bakir Pasaman sebagai BUMN pemilik saham mayoritas Rekind sangat berharap kerja sama ini dapat direalisasikan dan diimplementasikan dengan baik sehingga memberikan benefit bagi pihak-pihak yang terlibat.

Apalagi, menurut dia, Rekind merupakan perusahaan terkemuka di Indonesia, yang andal dalam pembangunan pabrik-pabrik industri dan banyak menyelesaikan proyek strategis berskala nasional, baik di bidang pupuk, migas, panas bumi, dan lainnya.

Maka sudah tentu banyak pengalaman, pengetahuan dan kompetensi yang dimiliki perusahaan tersebut yang bisa menjadi modal berharga untuk menjalankan proyek yang disepakati. Oleh karena itu melalui proyek yang dikelola bersama, diharapkan bisa menghasilkan benefit, bukan hanya untuk satu BUMN tapi juga pihak-pihak lain.

Direktur Utama Rekind Alex Dharma Balen optimistis sinergi ini bisa menciptakan hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antarperusahaan.

Di samping itu juga bisa menjadi momentum bagi penguatan kapabilitas BUMN EPC nasional, termasuk sebagai alternatif solusi dalam meningkatkan eksistensi Rekind.

Selain sebagai perusahaan yang berpegang pada basis orientasi profit, langkah ini juga memainkan peran penting sebagai garda terdepan dalam mengakselerasi pembangunan, sekaligus melayani publik dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Sebab sejatinya masih ada begitu banyak peluang untuk menggarap proyek EPC yang melibatkan sinergi antara perusahaan pelat merah di tanah air.

Baca juga: Rekind berhasil bangun proyek EPC 3 dan EPC 5 Banyu Urip

Baca juga: PTPP bangun EPC PLTG 100 MW Gorontalo

Baca juga: Wika selesaikan proyek EPC pertamanya

 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021