Acara edukasi anak itu digelar secara gratis dengan mengakses tautan bit.ly/tapvtrori3, dan dilaksanakan pada pukul 10.00-11.30 WIB.
“Bagi Galeri Nasional Indonesia, tur virtual ini adalah yang pertama yang khusus ditujukan bagi anak-anak. Tentunya materi tur virtual juga disesuaikan. Anak-anak akan diajak mengenal seni rupa dengan bahasa yang mudah dimengerti dan tentunya dikemas semenarik mungkin agar anak-anak tertarik untuk belajar,” ungkap Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto dalam siaran pers, Kamis.
Baca juga: Menteri PPPA ajak rayakan Hari Anak melalui permainan tradisional
Dalam tur virtual itu, Galeri Nasional Indonesia menggandeng theAsianparent untuk mengenalkan program-program Kemendikbudristek kepada anak Indonesia dengan tujuan menumbuhkan semangat berkarya dan berkreativitas.
Dengan program edukasi Direktorat Jenderal Kebudayaan ini, theAsianparents Indonesia berharap dapat membantu masyarakat Indonesia, khususnya orangtua dan anak-anak untuk mengenal kekayaan warisan budaya Indonesia sejak dini.
Dipandu tim Galeri Nasional Indonesia di antaranya Aola Romadhona, Tunggul Setiawan, dan Desy Novita Sari, tur virtual itu mengajak para peserta untuk mengenal karya dan tokoh seni rupa melalui Pameran Tetap Koleksi Galeri Nasional Indonesia.
Pameran ini disajikan melalui tiga pendekatan kuratorial. Pertama, MONUMEN INGATAN, menampilkan karya-karya koleksi GNI yang dikontekstualisasikan dalam perkembangan sejarah nasional. Kedua, PARIS 1959 JAKARTA 1995, menampilkan koleksi internasional GNI yang bersumber dari dua peristiwa penting yaitu hibah seniman-seniman dunia yang berbasis di Paris pada tahun 1959 melalui Atase Kebudayaan dan Pers Ilen Surianegara, serta hibah seniman peserta Pameran Gerakan Non-Blok tahun 1995 di Jakarta.
Ketiga, KODE /D merupakan pameran tematik yang secara berkala memamerkan sejumlah koleksi dari 20 Tahun Akuisisi Karya Seni Rupa oleh GNI dalam rentang tahun 1999-2019.
Khusus pada tur virtual kali ini, karena pesertanya anak-anak, maka karya yang dipilih untuk disajikan dalam tur virtual adalah karya dengan objek yang dekat dengan anak atau sering ditemui anak dalam keseharian, seperti figur ibu, kakak, adik, tanaman, hewan, pasar, kapal, bentuk-bentuk geometri, ataupun warna.
Objek-objek tersebut ada dalam karya Raden Saleh “Kapal Tenggelam”, Basoeki Abdullah “Kakak dan Adik”, Affandi “Ibu”, Kartono Yudhokusumo “Anggrek”, Suromo DS “Pasar”, Popo Iskandar “Kucing”, Handrio “Komposisi”, dan karya tokoh-tokoh penting lainnya yang berkontribusi dalam perkembangan seni rupa Indonesia.
Pustanto menyampaikan, tur virtual ini selain dapat meramaikan perayaan Hari Anak Nasional 2021 dengan tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”, juga sebagai media edukasi seni rupa bagi anak-anak.
Selain itu, dari tokoh dan juga karya-karya yang ditampilkan, diharapkan dapat mendorong anak-anak untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya. Bagi pendamping anak-anak seperti para orang tua dan para pendidik, materi tur virtual ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam mengenalkan seni rupa kepada anak-anak.
Baca juga: Empat hal dasar yang harus dilakukan orang tua agar anak tetap ceria
Baca juga: KPAI keluarkan lima rekomendasi perlindungan anak terdampak pandemi
Baca juga: KPAI: Pandemi COVID-19 muncul sebabkan krisis atas hak anak
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021