Rektor Universitas Pancasila Prof Dr Edie Toet Hendratno dalam keterangannya di Depok, Kamis mengatakan program itu merupakan suatu kegiatan yang sangat tepat dan baik untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar para mahasiswa Universitas Pancasila lebih siap dan mempunyai kemampuan yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Baca juga: Kemlu-Unand kerja sama terkait hukum internasional
"Kegiatan Pendidikan Dasar Prakualifikasi Profesi Diplomat yang dilakukan oleh FHUP bekerja sama dengan LHKI dan Kementerian Luar Negeri/PTRI New York kali ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia," katanya.
Acara yang digelar secara daring ini diikuti sekitar 500 mahasiswa baik berasal dari lingkungan Universitas Pancasila maupun Perguruan Tinggi lain. Kegiatan dibuka oleh Rektor Universitas Pancasila, Prof. Dr. Edie Toet Hendratno, S.H., M.Si., FCBarb dengan sambutan selamat datang dari Dekan Fakultas Hukum Universitas Pancasila sekaligus Kepala LHKI Universitas Pancasila, Prof. Dr. Eddy Pratomo, S.H., M.A.
Baca juga: Indonesia semakin dianggap mitra sejajar Uni Eropa
Sejumlah diplomat senior berkenan berbagi pengalaman dengan para mahasiswa dengan menjadi narasumber pada kegiatan ini. Mereka adalah Dr. Haryo Budi Nugroho, S.H., LL.M, Counsellor Politik Perutusan Tetap R.I. di New York, Gulardi Nurbintoro S.H., LL.M., S.J.D. dan Mardhiah Ridha Muhammad, S.H. Keduanya pejabat di Kementerian Luar Negeri R.I.
Dekan Fakultas Hukum Universitas Pancasila Prof. Dr. Eddy Pratomo mengatakan program Internasional Pendidikan Dasar Prakualifikasi Profesi Diplomat ini merupakan kegiatan yang sangat tepat dan baik untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills.
"Saya berharap dengan kegiatan ini mahasiswa Universitas Pancasila lebih siap dan mempunyai kemampuan yang relevan terkait dengan diplomasi dan politik luar negeri," katanya.
Fakultas Hukum Universitas Pancasila turut menyelenggarakan kegiatan ini juga dalam rangka Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM).
Salah satu yang disasar dari program ini adalah tercapainya Indeks Kinerja Utama Perguruan Tinggi berupa kesiapan lulusan memasuki dunia kerja.
Selama ini, banyak mahasiswa tertarik dengan profesi diplomat namun mereka belum mengetahui seluk-beluk membangun karir sebagai diplomat. Kegiatan pendidikan dasar ini diharap dapat membuka wawasan mahasiswa mengenal profesi diplomat.
Dr. Haryo Budi Nugroho memaparkan lingkup tugas urusan diplomatik berdasarkan the 1961 Vienna Convention on Diplomatic Relations and the 1963 Vienna Convention on Consular Relations.
Sementara Gulardi menjelaskan mengenai kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi seorang diplomat. Sementara Mardhiah berbagi pengalaman mengenai pendidikan karir diplomat.
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021