"Siapa saja umat beragama yang membutuhkan sesuai dengan kepercayaan agamanya kami layani," kata Andreas saat ditemui di TPU Tegal Alur, Jumat.
Baca juga: Penampakan mesin krematorium di TPU Tegal Alur
Warga yang membutuhkan jasa kremasi, lanjut Andreas, bisa menghubungi pihak pengelola TPU Tegal Alur dan berkoordinasi dengan rumah sakit.
Setelah itu, jenazah yang sudah dimasukkan ke dalam peti akan diantar ke TPU Tegal Alur untuk dikremasi, abunya bisa langsung diberikan ke keluarga.
Terkait kemampuan mesin, Andreas mengatakan mesin itu bisa mengkreasikan satu jenazah selama dua jam hingga tiga jam.
"Kalau kami bekerja 15 jam, enam jenazah bisa kami kremasi," kata Andreas.
Baca juga: TPU Tegal Alur kremasi empat jenazah mulai Sabtu besok
Andreas menegaskan pelayanan kremasi akan maksimal dan tidak dipungut biaya bagi masyarakat yang menggunakan krematorium tersebut.
Sebelumnya, Andreas memberikan mesin krematorium ke pihak TPU Tegal Alur lantaran banyak warga yang kesulitan melakukan kremasi selama pandemi COVID-19.
Bahkan beberapa ada yang harus keluar Jakarta untuk kremasi. "Ada yang sampai harus ke Cirebon, Purwakarta, Bandung," kata dia.
Nantinya, untuk warga yang mau menggunakan mesin krematorium hanya perlu memberikan foto kopi KTP yang warga yang meninggal dan surat keterangan dari rumah sakit untuk kremasi.
Andreas berharap mesin pemberiannya itu bisa bisa dimanfaatkan dengan baik sehingga memudahkan masyarakat.
Baca juga: TPU Tegal Alur kini punya mesin kremasi
Pewarta: Walda Marison
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021