Fethi Nourine mengatakan kepada TV Aljazair bahwa dukungan politiknya untuk perjuangan Palestina membuat dia mustahil bertanding melawan Tohar Butbul dari Israel.
"Kami sudah bekerja keras agar mencapai Olimpiade, dan kabar itu muncul bagaikan guncangan, guntur," kata dia kepada televisi Aljazair itu Kamis malam, seperti dikutip Reuters. Nourine mengatakan keputusannya sudah "final" dan dia tak mau "mengotori tangannya."
Baca juga: Atlet Chile jadi peserta pertama mundur dari Olimpiade karena COVID-19
Baca juga: Samoa tarik mundur atlet angkat besi dari Olimpiade Tokyo
Pejudo berusia 30 tahun itu dijadwalkan menghadapi atlet Sudan Mohamed Abdalrasool untuk pertandingan pertamanya pada kelas 73 kg putra, Senin. Jika menang dia mesti menghadapi Butbul yang mendapatkan bye pada babak pertama, di babak kedua.
Ini bukan kali pertama Nourine mengundurkan diri dari kompetisi untuk menghindari bertanding melawan atlet Israel. Dia juga mundur dalam kejuaraan dunia 2019 di Tokyo karena alasan yang sama.
"Kami tidak beruntung dengan pengundian. Kami mendapat lawan dari Israel dan itulah alasan kami harus mundur. Kami sudah membuat keputusan yang tepat," kata pelatih Nourine Amar Ben Yaklif seperti dikutip media Aljazair.
Konflik Israel-Palestina berlangsung selama puluhan tahun yang berkobar lagi tahun ini ketika konfrontasi di Yerusalem memicu bentrokan lintas perbatasan.
Atlet dari negara-negara lain, termasuk Iran dan Mesir, sebelumnya juga menolak bertanding melawan atlet Israel.
Baca juga: Tragedi Olimpiade 1972 dikenang dalam pembukaan Tokyo 2020
Baca juga: Pembukaan Olimpiade Tokyo dimulai, selipkan doa untuk korban COVID-19
Baca juga: Kaisar Jepang akan buka Olimpiade, ulangi peran sang kakek
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021