“Peninjauan ini juga menjadi rangkaian implementasi berdasarkan arahan Presiden, agar menteri-menteri turun ke lapangan, validasi data dan neraca yang ada untuk memastikan pangan masyarakat dalam kondisi yang aman,” kata Menteri Pertanian dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Kunjungan ini, sekaligus membuktikan bahwa stok pangan terutama beras nasional dalam kondisi yang sangat baik. Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan yang turut mendampingi Menteri Pertanian dalam kunjungan tersebut memastikan Kabupaten Bekasi yang lokasinya berdekatan dengan Ibu Kota Jakarta telah menyerap hasil panen petani dengan baik bahkan harga gabah mampu diserap diatas Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Baca juga: Mentan cek persawahan di Jabar pastikan stok beras aman
Menurut Mentan Syahrul, kondisi ketersediaan beras nasional pada level yang sangat baik. "Artinya Juni sampai Agustus ini kita masih punya stok beras sekitar 9 juta ton, dan hari ini saya pastikan dengan melakukan panen hingga ke tempat penggilingan padi yang ada, musim tanam pertama sudah kita lewati dan hasilnya maksimal. Semua gudang penyimpanan penuh, dan Pak Presiden minta kita untuk memperhatikan stabilisasi harga termasuk harga ditingkat petani,” kata Syahrul.
Direktur Operasional RMU MCS Yogi mengatakan pihaknya telah menerima dan terus menyerap gabah petani dari sejumlah daerah di Indonesia. Selain jumlahnya yang melimpah, ia mengaku telah menyerap gabah petani dengan harga sesuai atau diatas HPP.
“Kami menerima gabah mulai dari Palembang hingga wilayah-wilayah di Jawa Timur, dan sepanjang tahun ini ketersediaannya cukup melimpah. Sampai Bulan ini juga cukup melimpah, dengan harga yang cukup baik dan stabil. Minimal kita serap gabah basah itu di angka Rp4.500, bahkan pernah hingga Rp5.000, sehingga petani cukup nyaman untuk berkerja,” kata Yogi.
Baca juga: Kementan pastikan stok beras aman dan harga stabil saat PPKM
Yogi mengaku pandemi COVID-19 sedikit memberi dampak pada dunia usaha, termasuk di bidang pertanian. Tetapi ia menekankan hal itu tidak mempengaruhi aktivitas petani untuk berproduksi, terbukti sepanjang tahun 2021 ini pihaknya mampu menyerap 180 ton Gabah Kering Panen (GKP) per hari.
“Memang dengan corona ini tentu ada slow down ya, tetapi memang semua bidang usaha mengalami hal ini, hanya saja Allhamdulillah, produksi tidak ada masalah, kestabilan harga dan penjualan bisa terpenuhi tahun ini, dan kami siap support pemerintah baik dari penyerapan hingga memenuhi kebutuhan pokok masyarakat,” katanya.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021