JIS diharapkan mengubah peradaban masyarakat

25 Juli 2021 15:02 WIB
JIS diharapkan mengubah peradaban masyarakat
Foto aerial pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) yang memasuki tahap pemasangan rangka atap di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (16/6/2021). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Heru Dewanto menyatakan, visi dan misi keberadaan Jakarta International Stadium (JIS) atau Stadion Kita diharapkan mampu mengubah peradaban, budaya dan karakter masyarakat Indonesia.

Menurut Heru, pesan dari visi dan misi itu berdasarkan desain bangunan JIS yang modern, keberlanjutan dan terintegrasi.

"Kemajuan JIS akan berdampak kepada lingkungan lainnya sehingga dengan adanya JIS akan mengubah karakter dan budaya masyarakat," ujar Heru dalam serial diskusi dengan tema "Hadirnya Kawasan Olahraga Terpadu yang Mengubah Peradaban sebagai Wujud Kehidupan yang Berkelanjutan" secara daring di Jakarta, Sabtu (24/7) malam.

Heru meyakini, salah satu konsep JIS adalah sebagai kawasan olahraga terpadu yang terintegrasi dengan transportasi publik seperti Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta, TransJakarta, Moda Raya Terpadu (MRT), dan Kereta Rel Listrik (Commuter Line) akan berdampak kepada perubahan pola pikir masyarakat.

“JIS didukung dengan fasilitas transportasi
publik yang memadai untuk mendukung konsep pengembangan kawasan olahraga terpadu,” ujarnya.

Baca juga: Integrasi transportasi di JIS membuka ruang interaksi publik
Safety officer proyek Jakarta International Stadium (JIS) melintas di samping struktur atap stadion yang saat ini telah memasuki tahap pengangkatan, Senin (7/6/2021). ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat
Konsep itu akan membiasakan warga untuk merencanakan hidupnya menjadi lebih teratur, disiplin dan berkualitas. Selain itu, masyarakat juga menjadi lebih memiliki kesadaran pentingnya kebersihan, olahraga dan berpikir secara komprehensif.

Menurut Heru, JIS telah memberikan panduan (guidance) dan gambaran tatanan sosial masyarakat atau peradaban di masa depan dengan mengoptimalkan teknologi untuk mendukung masa depan tersebut serta menjaga kualitas kehidupannya.

Hal itu juga selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta 2017-2022.

Terlebih, pembangunan JIS mengacu pada visi bahwa Jakarta merupakan kota maju, lestari, berbudaya dan melibatkan warganya dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi sesama.

Sehingga, kata dia, hadirnya JIS diharapkan dapat mendorong semangat pengembangan dan peremajaan perkotaan (urban regeneration) yang mencakup misi pembangunan manusia, kesejahteraan umum, integritas aparatur, pelestarian dan simpul kemajuan perkotaan.

Baca juga: Persija Jakarta tak sabar bermain di JIS
Suasana pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) berlangsung di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (24/7/2021). Berdasarkan laporan mingguan ke-98 yang dirilis 20 Juli 2021, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mencatat realisasi pembangunan stadion yang diproyeksikan berkapasitas 82 ribu penonton itu telah mencapai 63,97 persen. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj. 
JIS juga akan menjadi stadion pertama di Indonesia yang mengusung konsep bangunan ramah lingkungan (green building) yang menerapkan "green attitude" atau pola perilaku masyarakat yang lebih peduli terhadap kelestarian dan keberlanjutan lingkungan.

Dengan begitu, JIS menjadi simbol transformasi masyarakat menuju budaya yang peduli terhadap keberlanjutan bumi.

Sementara itu, pembicara lainnya dalam diskusi daring ini, yaitu Manajer Proyek JIS Arry Wibowo mengatakan, Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro selaku pengembang stadion di Jakarta Utara itu berupaya mengoptimalkan areanya sebagai kawasan kota layak huni dan berkelanjutan (liveable city).

Sebagai proyek pembangunan berskala global, JIS dibangun dengan memperhatikan setiap detail aspek yang berlaku dalam tatanan nilai standar internasional.

Arry menjelaskan proyek itu memperhatikan rancangan struktur mulai dari fondasi hingga atap menggunakan teknologi teknik sipil yang mutakhir, mulai dari penggunaan fondasi pile cap, beton precast untuk tribun, hingga struktur atap buka-tutup atau "retractable roof" yang menggunakan sistem "space frame".

Baca juga: Jakarta International Stadium gunakan rumput hibrida asal Boyolali
Tangkapan layar Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia Heru Dewanto saat menjadi pembicara dalam acara serial diskusi dengan tema 'Hadirnya Kawasan Olahraga Terpadu yang Mengubah Peradaban sebagai Wujud Kehidupan yang Berkelanjutan' secara daring di Jakarta, Sabtu (24/7) malam. (ANTARA/ Abdu Faisal)
Di sisi lain, dari segi jumlah penonton, JIS akan menjadi terbesar di Tanah Air dengan kapasitas 82 ribu penonton. Kapasitas tersebut lebih besar dari stadion klub kelas dunia, seperti Santiago Bernabeu, Real Madrid (81.044 penonton), Old Trafford, Manchester United (76.000 penonton) dan San Siro, AC Milan (75.293 penonton).

Selain itu, fasilitas stadion juga sangat modern, yakni berupa rumput stadion dan lapangan latih berjenis hibrida (hybrid turf) sesuai standar induk organisasi sepak bola di dunia, FIFA.

Kemudian, area parkirnya memiliki delapan ratus lot parkir mobil dan seratus lot parkir bus serta area tribunnya memiliki dua ratus tempat duduk khusus penyandang disabilitas.

Pada area atap, selain memiliki fitur buka-tutup, JIS juga menyediakan dek untuk pengunjung memandangi pemandangan sekitar stadion dari atas (sky viewing deck).

“Semua fasilitas yang tersedia dan teknologi yang digunakan dalam JIS merupakan manifestasi dari kata internasional pada nama JIS,” ujar Wibowo.
Baca juga: Jakpro bersama KAI dan Kemenhub bahas transportasi terintegrasi di JIS

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021