Final selancar ombak Olimpiade dijadwalkan ulang, yang semula berlangsung Rabu, berubah menjadi Selasa dengan mempertimbangkan keadaan ombak, sementara badai tropis mendekati Jepang.Begitu Anda mengatakan Tokyo 2020 pada bulan Agustus, semua orang mengatakan Anda akan berselancar di ombak setinggi lutut
Badai Tropis Nepartak akan menciptakan kondisi selancar ombak yang ideal pada hari Selasa di Tsurigasaki Beach, 100 kilometer timur Tokyo.
Namun gelombang besar kemungkinan besar telah hilang pada hari Rabu -- saat perebutan medali akan diadakan.
Baca juga: Tokyo bersiap hadapi badai yang ganggu jadwal Olimpiade
Penyelenggara dikutip dari AFP, Senin, mengumumkan bahwa perempat final, semifinal dan final dari kompetisi putra dan putri semuanya saat ini akan diadakan pada hari Selasa.
Direktur teknis Asosiasi Selancar Internasional telah "menilai dampak keseluruhan dari perkiraan selancar pada hari terakhir kompetisi dan menyesuaikan jadwal yang sesuai," kata penyelenggara.
Pertandingan selancar ombak awalnya dijadwalkan akan diadakan selama empat hari, dengan tambahan empat hari sebagai cadangan jika kondisi cuaca mengharuskannya.
Para peselancar mendapati ombak di Olimpiade lebih besar dari yang mereka duga.
Baca juga: Rio Waida terdepak di babak 16 besar Olimpiade Tokyo
"Begitu Anda mengatakan Tokyo 2020 pada bulan Agustus, semua orang mengatakan Anda akan berselancar di ombak setinggi lutut," kata peselancar Amerika Kolohe Andino, Senin.
"Dan tentu saja, beberapa hari pertama ombaknya... ombak setinggi kepala. Lucu, begitulah selancar. Anda harus bersiap untuk segalanya."
Sementara itu, wakil Indonesia Rio Waida tersingkir dari Olimpiade Tokyo setelah kalah dari wakil tuan rumah Kanoa Igarashi. Rio mengaku kesulitan mendapatkan ombak karena angin kencang.
Penyelenggara Olimpiade memilih untuk mengadakan acara di Tsurigasaki Beach ketimbang menggunakan kolam ombak buatan.
Baca juga: Rio Waida kesulitan berburu ombak karena angin kencang
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021