• Beranda
  • Berita
  • Sydney siap perpanjang 'lockdown' saat wilayah lain Australia dibuka

Sydney siap perpanjang 'lockdown' saat wilayah lain Australia dibuka

28 Juli 2021 07:04 WIB
Sydney siap perpanjang 'lockdown' saat wilayah lain Australia dibuka
Seorang warga di Sydney, Australia, Rabu (30/6/2021), berjalan di Martin Place, yang tidak biasanya sunyi, di pusat kota saat penguncian diberlakukan untuk membatasi penyebaran penyakit virus corona (COVID-19). ANTARA FOTO/REUTERS/Loren Elliott/hp/cfo
Penguncian (lockdown) COVID-19 di kota terbesar di Australia, Sydney, siap diperpanjang karena kasus-kasus baru tetap tinggi meskipun sebulan di bawah perintah tinggal di rumah yang ketat, sementara Victoria dan South Australia  melonggarkan pembatasan dari Rabu.

Sydney sedang berjuang untuk mengendalikan wabah terburuk tahun ini dari peningkatan infeksi, yang dipicu oleh jenis virus Delta yang sangat menular. Para pejabat meminta penduduk untuk tetap berada di rumah kecuali untuk alasan mendesak.

Penguncian yang telah diberlakukan selama berminggu-minggu akan berakhir dalam tiga hari. Media Australia mengatakan pihak berwenang akan mengumumkan perpanjangan empat minggu pada Rabu setelah pembatasan ketat gagal menurunkan kasus.

New South Wales, yang beribu kota Sydney, pada Selasa (27/7) melaporkan 172 kasus baru --kenaikan harian terbesar sejak Maret 2020.

Kantor kepala pemerintahan New South Wales tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Yang menjadi perhatian khusus adalah meningkatnya jumlah orang yang positif dengan varian Delta yang bergerak di masyarakat. Jika angka itu kembali mendekati nol, pembatasan ketat tidak akan berlanjut, kata pihak berwenang.

Sekitar satu orang dari tiga kasus baru yang terdeteksi selama beberapa hari terakhir berkeliaran di masyarakat saat orang tersebut terinfeksi.

Ketika Sydney bersiap untuk pembatasan yang lebih ketat selama sebagian besar Agustus, negara bagian Victoria dan South Australia  keluar dari pembatasan penguncian pada Rabu setelah mengatasi wabah virus.

Australia mempertahankan angka COVID-19 relatif rendah, dengan lebih dari 33.200 kasus dan 920 kematian sejak pandemi mulai melanda. Tetapi, varian Delta yang bergerak cepat dan cakupan vaksinasi yang rendah telah membuat penduduk frustrasi.

Banyak bisnis Sydney terpaksa tutup, dengan penguncian diperkirakan akan berdampak besar pada ekonomi Australia senilai A$2 triliun (Rp21,7kuadriliun).

Menteri Keuangan Simon Birmingham mengatakan pemerintah federal dapat memberikan lebih banyak dukungan kepada pengusaha tergantung pada keputusan yang dibuat oleh otoritas New South Wales.

"(Perdana menteri) akan berbicara lebih banyak hari ini," kata Birmingham kepada Australian Broadcasting Corp, Rabu.

Sumber: Reuters

Baca juga: Australia perpanjang 'lockdown' COVID-19 di Victoria

Baca juga: Australia berjuang atasi lonjakan COVID-19 di Sydney, Melbourne

Baca juga: Gagal tekan COVID-19, lockdown di Sydney diperpanjang


 

NSW Australia dilanda cuaca ekstrem dengan rekor curah hujan tertinggi

Pewarta: Mulyo Sunyoto
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021