Jadi akses merupakan hal yang sangat penting, karena tidak semua wilayah Indonesia memiliki akses pengobatan langsung,
PT AstraZeneca Indonesia bersama Yayasan Kanker Indonesia (YKI) meluncurkan aplikasi PULIH (Program Peduli Sehat) untuk membantu pengobatan penyintas kanker paru di seluruh Indonesia, dalam rangka memperingati Hari Paru Sedunia 1 Agustus mendatang.
“PULIH ini sebenarnya digital program untuk masalah pengobatan, ini adalah buatan AstraZeneca yang dibantu dan di support serta mendapat input-input dari YKI. Kita bangun sendiri dan dibantu YKI. Jadilah program digitalisasi bernama PULIH,” kata Direktur PT. AstraZeneca Indonesia Rizman Abudaeri pada acara “Peluncuran Layanan Digital PULIH” dalam rangka Hari Kanker Paru Sedunia secara daring di Jakarta, Rabu.
Rizman mengungkapkan, PULIH merupakan program layanan yang terintegrasi. Di dalamnya terdapat beberapa fitur, seperti memberikan materi edukasi yang sesuai dengan kondisi pasien dan mengingat jadwal minum obat.
“PULIH juga terkoneksi akses terhadap pengobatan yang sudah kami katakan tadi, Patient Assistant Program. Jadi sangat mudah bisa diunduh, diunggah, sesuai persyaratan untuk mendapat obat dari asisten program tadi dan bisa diakses oleh penderita kanker dimanapun berada yang sudah mendapat obat dari dokter yang merawatnya,” tuturnya.
Ia mengatakan, keluarga pasien juga dapat ikut mengakses aplikasi tersebut dengan menggunakan nama pasien yang bersangkutan. Hal tersebut dirancang pihaknya karena mengetahui kondisi yang dimiliki oleh pasien berbeda-beda.
“Jadi akses merupakan hal yang sangat penting, karena tidak semua wilayah Indonesia memiliki akses pengobatan langsung. Terutama di daerah-daerah terpencil, sehingga keberadaan PULIH ini sangat bermanfaat karena dapat diakses oleh masyarakat ataupun pasien diseluruh Indonesia, yang mempunyai jaringan internet,” kata Humas YKI Pratiwi Astar menjelaskan manfaat dari aplikasi tersebut bagi para penyintas kanker paru.
Selanjutnya aplikasi PULIH telah dipastikan dapat di unduh secara gratis dan bisa diakses oleh siapapun.
“Apakah itu gratis, saya bisa yakinkan bahwa itu adalah gratis. Tidak dipungut biaya apapun. Jadi siapapun bisa download dan bisa menggunakan,” kata Rizman.
Baca juga: Kematian akibat kanker paru meningkat pada 2020
Baca juga: Hari kanker sedunia, kenali penyebab dan deteksi kanker paru
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2021