PT Bank Tabungan Negara (Persero) membukukan laba bersih sebesar Rp920 miliar pada triwulan II-2021, tumbuh 19,87 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp768 miliar.Upaya-upaya yang kami lakukan memberikan pertumbuhan balance sheet maupun laba BTN
"Upaya-upaya yang kami lakukan memberikan pertumbuhan balance sheet maupun laba BTN," kata Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo dalam paparan kinerja triwulan II-2021, di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan perseroan terus melakukan transformasi dan inovasi agar bisnis tetap melaju positif, meski berada di tengah kondisi COVID-19, didukung oleh peran positif pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Baca juga: BTN salurkan bansos pemerintah Rp433,78 miliar selama PPKM darurat
Di sisi lain, laba perusahaan pelat merah tersebut juga didorong penyaluran kredit yang mampu tumbuh 5,59 persen dari Rp251,83 triliun pada triwulan I-2021 menjadi Rp265,9 triliun pada triwulan II-2021.
Ekspansi kredit menjadi pendorong pendapatan bunga Bank BTN yang meningkat sebesar 1,39 persen (yoy), beban bunga juga berhasil ditekan turun 13,63 persen (yoy) sehingga pendapatan bunga bersih melonjak 28,18 persen (yoy).
Menurut Haru, kinerja penyaluran kredit Bank BTN yang tetap kokoh bertumbuh di tengah tekanan pandemi, juga diiringi perbaikan pada kualitasnya yang tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) gross yang terus membaik sebesar 61 basis poin (bps) ke level 4,10 persen pada triwulan II-2021, dari 4,71 persen di triwulan I-2020.
Baca juga: BTN yakini sektor perumahan masih bisa tumbuh positif
Penurunan NPL tersebut juga disertai peningkatan pencadangan sebesar 1.282 bps dari 107,90 persen pada triwulan II-2020 menjadi 120,72 persen di kuartal II-2021.
Di samping itu, Bank BTN juga sukses menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 31,84 persen dari Rp226,32 triliun pada triwulan II-2020 menjadi Rp298,38 triliun pada triwulan II-2021
Dengan kinerja positif pada kredit dan DPK, hingga paruh pertama tahun ini, BTN mencatatkan posisi aset senilai Rp380,51 triliun atau melonjak sebesar 20,95 persen dari Rp314,60 triliun di periode yang sama tahun lalu.
“Bagi kami, tumbuh positif dan berkelanjutan merupakan prioritas kami terutama dalam menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang,” tutur Haru.
Baca juga: Pengamat: PMN akan bantu BTN optimalkan pembangunan sejuta rumah
Baca juga: Produktivitas pegawai meningkat, BTN raih HR Excellence 2021
Pewarta: Agatha Olivia Victoria/Satyagraha
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021