• Beranda
  • Berita
  • Sektor pariwisata harus adaptif dan fleksibel saat pandemi

Sektor pariwisata harus adaptif dan fleksibel saat pandemi

28 Juli 2021 18:55 WIB
Sektor pariwisata harus adaptif dan fleksibel saat pandemi
Dokumentasi - Pengunjung mengantre untuk menaiki mobil keliling di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (27/6). Pada H+1 Idul Fitri kawasan wisata monas masih ramai pengunjung. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nz.
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi meminta pengusaha pariwisata untuk bersikap adaptif dan fleksibel agar bisnisnya bisa bertahan di tengah pandemi COVID-19.

"Berpikir positif di masa sulit tak selalu mudah, namun adaptasi dan fleksibilitas adalah kunci yang harus dipegang siapapun yang berkecimpung dalam indusrti pariwisata dan ekonomi kreatif," ujar Irwandi dalam webinar bertajuk "Bertahan Di Saat Pandemi" yang diselenggarakan oleh Sudin Parekraf Pemkot Jakarta Pusat, Rabu.

Irwandi mengatakan saat ini seluruh negara di dunia sedang menghadapi tantangan yang sama, yakni pandemi COVID-19. Pandemi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tapi juga berdampak pada perekonomian negara.

Jakarta adalah salah satu kota yang terdampak pandemi COVID-19. Salah satu sektor yang terdampak adalah parisiwata dan langsung terbentur dan terkena efek ekonominya.

"Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terhambat pandemi tapi bukan berarti kita terus berdiam diri, terus merenung, kita harus optimis dan semangat, justru selama pandemi kita harus strategis, berpikir positif dengan cara menemukan peluang untuk kembali membangkitkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya.

Irwandi mengatakan perubahan adalah hal yang akan terus terjadi di dunia.

Baca juga: Sandiaga Uno dinilai teladan untuk bangkitkan pariwisata
Baca juga: Larangan mudik Idul Fitri positif bagi pariwisata Jakarta


Dia berharap webinar yang digelar oleh Sudin Parekraf Pemkot Jakarta Pusat (Jakpus) bisa membantu para pelaku usaha mencari solusi inovatif untuk menyelamatkan bisnisnya dari efek ekonomi yang dipicu pandemi COVID-19.

Salah satu solusi yang ditawarkan Irwandi adalah fokus menjalankan bisnis melalui media daring untuk menembus penghalang mobilitas yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.

"Saya melihat semua sudah jualan online, banyak saya lihat anak-anak muda kalau beli baju sekarang sudah jarang ke toko, semua merek sudah ada di 'online', jadi mal itu sekarang hanya menjadi 'showroom'," ujarnya.

Namun bagi yang belum siap berbisnis daring, Pemkot Jakarta Pusat juga sudah mengeluarkan beberapa aturan untuk memfasilitasi para pengusaha tersebut.

"Kita sudah lakukan koordinasi dengan Satpol PP dan dunia usaha, percayalah Pemprov DKI jakarta tidak akan mempersulit dunia usaha dan warganya," katanya.

Satpol PP hanya menjalankan tugas. "Mohon maaf apabila ada teman-teman di lapangan yang belum memahami aturannya," katanya.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021