• Beranda
  • Berita
  • Pendapatan operator meningkat 8,11 persen saat tarif terintegrasi

Pendapatan operator meningkat 8,11 persen saat tarif terintegrasi

28 Juli 2021 22:13 WIB
Pendapatan operator meningkat 8,11 persen saat tarif terintegrasi
Warga menunjukkan kartu JakLingko saat akan menggunakan moda transportasi di Jakarta, Selasa (1/6/2021). ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa.
Anak usaha BUMD DKI Jakarta, PT JakLingko Indonesia memprediksi pendapatan operator transportasi di Ibu Kota meningkat sebesar 8,11 persen saat tarif terintegrasi antarmoda 
diberlakukan mulai Maret 2022.

Direktur Utama PT JakLingko Indonesia, Muhamad Kamaluddin menjelaskan, pihaknya terus mematangkan rencana sistem integrasi tarif untuk transportasi di bawah jaringan JakLingko, yakni PT KCI (Kereta Commuter Indonesia), MRT, LRT, TransJakarta serta MikroTrans.

"Dari hasil simulasi kami, pendapatan operator akan ada kenaikan karena jumlah penumpang yang meningkat. Para operator akan mendapat penghasilan secara berkelanjutan dengan kenaikan pendapatan sebesar 8,11 persen," kata Kamaluddin dalam webinar yang diselenggarakan virtual, Rabu.

Kamaluddin menjelaskan, jumlah penumpang akan meningkat seiring dengan tarif yang lebih terjangkau menggunakan multimoda transportasi.

Dengan begitu, para operator transportasi akan mengalami kenaikan pendapatan dari harga tiket rata-rata saat integrasi tarif diimplementasikan. Hal ini akan membantu Pemprov DKI Jakarta dalam mengurangi subsidi yang dibutuhkan.

Baca juga: JakLingko usulkan plafon tarif integrasi antarmoda maksimum Rp15 ribu
Baca juga: JakLingko terapkan integrasi tarif lebih terjangkau mulai Maret 2022


Adapun tarif baru yang diberlakukan nanti telah dihitung dan dilakukan berdasarkan survei kemampuan membayar (ability to pay) dan kesediaan membayar (willingness to pay) masyarakat dengan tiga golongan pendapatan, yakni rendah, menengah dan tinggi.

Usulan tarif baru tersebut telah dilakukan kepada lebih dari 10 ribu komuter yang menggunakan transportasi publik.

Penerapan tarif terintegrasi ini juga memberikan subsidi tepat sasaran bagi komuter yang membutuhkan, melalui penggunaan sistem "Accound Based Ticketing".

"Karena nantinya bisa dihubungkan dengan identitas, ini membuka peluang pemberian tarif khusus kepada komuter sesuai yang diperlukan, seperti lansia, disabilitas, karena identitasnya sudah terhubung dengan kartu JakLingko," kata Kamaluddin.
Baca juga: Integrasi tarif angkutan di Ibu Kota bakal mempercepat alur perjalanan
Baca juga: Mayoritas warga DKI Jakarta setuju dengan integrasi tarif transportasi

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021