Cabang olahraga atletik Olimpiade Tokyo 2020 dimulai hari ini, Jumat, di Olympic Stadium, dengan Alvin Tehupeiory mewakili Indonesia di nomor 100 meter putri.Semoga saya bisa ikut lagi di Olimpiade, karena waktu tiga tahun tidak akan terasa
Meski belum dapat masuk ke semifinal, sprinter asal Maluku itu berhasil melaju ke babak utama setelah menempati peringkat ketiga dalam persaingan heat 3 pada babak kualifikasi.
Alvin, yang melesat dengan catatan waktu 11,89 detik, berada di belakang Joella Lloyd wakil Antigua dan Barbuda yang finis di urutan pertama dengan 11.55 detik dan sprinter asal Malawi Asimenye Simwaka di posisi kedua dengan 11,76 detik.
Baca juga: Alvin finis di posisi kedelapan babak pertama Olimpiade Tokyo
Melaju ke babak pertama, Alvin finis di urutan terakhir atau kedelapan dengan catatan waktu 11,92 detik, tidak lebih baik dari babak kualifikasi. Sehingga, Alvin tidak dapat melaju ke semifinal.
Kompatriot Alvin, Lalu Muhammad Zohri akan turun pada nomor 100 meter putra. Zohri menjadi perhatian publik pada 2018 saat tampil mengejutkan dalam Kejuaraan Dunia Atletik U-20 2018 di Tampere, Finlandia, 11 Juli 2018.
Dia mengukir sejarah menjadi sprinter pertama Indonesia yang meraih medali emas pada nomor lari 100 meter, yang merupakan nomor paling bergengsi di cabang atletik.
Zohri dijadwalkan bertanding Sabtu, 31 Juli.
Sementara itu, dari cabang olahraga bulu tangkis, perjuangan The Deddies -- sebutan untuk pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan -- untuk meraih medali emas terhenti setelah kalah melawan Lee Yang/Wang Chi-Lin dari Taiwan di babak semifinal.
Baca juga: The Daddies dihentikan Lee/Wang di semifinal Olimpiade Tokyo
Hal itu juga membuat peluang Indonesia meraih medali emas di sektor ganda putra pupus setelah pasangan peringkat pertama Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo gugur pada hari sebelumnya.
Hendra/Ahsan mengungkapkan alasan kekalahan mereka pada babak semifinal, yaitu akibat tak bisa keluar dari tekanan dan serangan rapat yang dimainkan pasangan Taiwan Lee Yang/Wang Chi-Lin.
Pada laga semifinal sepanjang 28 menit itu, The Daddies kalah dua gim langsung 11-21, 10-21.
Ganda putra peringkat dua dunia itu menerima serangan ketat dari Lee/Wang hingga tak bisa mengembangkan pola permainan. Dalam dua gim, Hendra/Ahsan selalu di bawah tekanan dari lawan yang berada satu peringkat di bawah mereka.
Meski gagal ke babak final, Hendra/Ahsan masih berpeluang menyabet medali perunggu. Hendra/Ahsan akan berhadapan dengan Aaron Chia/Soh Wooi Yik dari Malaysia dalam pertandingan perebutan medali perunggu yang akan berlangsung besok, Sabtu.
Baca juga: Tak bisa keluar dari tekanan jadi faktor kekalahan The Daddies
Kegagalan itu juga menyisakan tiga wakil Indonesia di dua nomor cabang olahraga bulu tangkis, yaitu pada nomor ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, dan tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting. Greysia/Apriani dijadwalkan bertanding di babak semifinal sedangkan Gintin akan berlaga pada perempat final, juga pada Sabtu.
Menuju babak perempat final tersebut, Ginting mengatakan tidak ingin terlalu memikirkan calon lawan agar tidak mengganggu fokus dan mental bertandingnya. Pebulu tangkis peringkat lima dunia itu melaju ke babak perempat final dan akan bertemu atlet peringkat tiga asal Denmark, Anders Antonsen.
Dari cabang olahraga renang, wakil Indonesia Aflah Prawira belum mampu menembus final 1.500m gaya bebas putra Olimpiade Tokyo setelah gagal pada babak penyisihan dalam pertandingan yang digelar di Tokyo Aquatics Center.
Fadlan finis di urutan ketiga pada Heat 1, mencatatkan waktu 15 menit 29,94 detik, terpaut 22,25 dari Daniel Wiffen dari Irlandia, yang berada di posisi pertama dengan catatan waktu 15:27,37. Sementara, di urutan kedua ada Marcelo Acosta dari El Salvador yang finis 15:27,37.
Sebelumnya, Sabtu lalu, Fadlan bertanding di nomor 400m gaya bebas putra. Atlet kelahiran Cirebon itu juga gagal melaju ke final setelah kandas pada babak penyisihan dengan catatan waktu 3:55,08.
Baca juga: Aflah Fadlan belum mampu tembus final 1.500m gaya bebas Olimpiade
Telah menyelesaikan pertandingannya di Olimpiade, perenang berusia 23 tahun itu merasa lega dan bersyukur karena telah memberikan yang terbaik untuk Indonesia, meskipun belum masuk rekor terbaiknya ataupun rekor nasional.
Namun, menurut Fadlan, hasil itu cukup baik jika dibandingkan saat Olympic trial.
Selepas Olimpiade, Fadlan telah bertekat untuk mengikuti sejumlah pertandingan, dengan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua menjadi yang terdekat, yang akan menjadi tolok ukur menuju SEA Games dan Asian Games 2022.
Setelah itu, Fadlan juga bertekad untuk mengikuti SEA Games 2023. Tak ingin Tokyo menjadi Olimpiade pertama dan terakhir baginya, Fadlan melanjutkan targetnya untuk dapat berkompetisi di Olimpiade Paris 2024.
"Semoga saya bisa ikut lagi di Olimpiade, karena waktu tiga tahun tidak akan terasa," ujar Fadlan.
Selain Fadlan, Indonesia juga mengirimkan satu lagi wakil di cabang olahraga renang, yaitu Azzahra Permatahani, yang mengikuti nomor 400m gaya ganti perorangan putri.
Sayangnya, dengan catatan waktu 4 menit 54,54 detik, Azzahra juga belum mampu menembus babak final. Dengan demikian sudah tidak ada lagi wakil Indonesia dari cabang olahraga renang yan berlaga di Olimpiade Tokyo.
Baca juga: Aflah Fadlan tak ingin Tokyo jadi Olimpiade pertama dan terakhir
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021