• Beranda
  • Berita
  • Alumni IPB salurkan 1.400 paket benih sayuran di Sumba Timur

Alumni IPB salurkan 1.400 paket benih sayuran di Sumba Timur

31 Juli 2021 17:37 WIB
Alumni IPB salurkan 1.400 paket benih sayuran di Sumba Timur
Alumni IPB salurkan 1.400 paket benih sayuran di Sumba Timur Nusa Tenggara Timur. ANTARA/HO-ARM HA-IPB

ketersediaan benih sayur sempat langka di Sumba Timur pasca banjir bandang

Aksi Relawan Madani Mandiri Himpunan Alumni IPB (ARM HA-IPB) bekerja sama dengan Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Alumni IPB Nusa Tenggara Timur (DPD HA-IPB NTT) menyalurkan sekitar 1.400 paket (setara 46 kilogram) benih sayuran kepada 12 Kelompok Tani di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Acara serah terima digelar di halaman kantor Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K) Lambanapu, Kec. Kambera, Kab, Sumba Timur, Sabtu (31/7).

Bantuan benih diserahkan oleh Koordinator Lapangan ARM HA-IPB sekaligus Ketua DPD HA-IPB NTT di Sumba Timur, Mariana Silvana Moy, SP, MSi kepada para Ketua Kelompok Tani, disaksikan, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Timur, Mariana Anggung Praing, S.TP, Kepala BP3K Lambanapu, Paulina Dima Bire, S.ST, dan Wakil Ketua PSE Keuskupan Weetebula, Laurensius Juang. Kegiatan ini juga dibantu HA-IPB Sumba Timur, dan relawan Gereja Katolik Sumba Timur.

Paket bantuan terdiri atas 15 jenis sayuran yang rutin ditanam petani di sentra sayuran Waingapu, Sumba Timur, seperti buncis, tomat, kangkung, timun, pare, terong, wortel, dan cabe. Terdapat pula benih buah-buahan seperti melon, semangka, dan pepaya calina.

Selain itu, ARM HA-IPB juga menyerahkan bantuan sarana produksi (saprodi) pertanian berupa 12 alat penyemprot (hands sprayer) dan lima tandon air masing-masing berkapasitas 1.100 liter.

Baca juga: ARM HA IPB University perluas jangkauan kegiatan setelah jadi yayasan
Baca juga: Alumni IPB University serap tenaga kerja melalui 'Cleansheet'


Mariana Silvana menjelaskan bahwa bantuan benih sayuran ini adalah kegiatan operasi kemanusiaan ARM HA-IPB tahap ketiga atau yang terakhir. Dua kegiatan sebelumnya telah menyasar masyarakat terdampak banjir dan siklon tropis Seroja di Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, dan Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur.

"Dari informasi Dinas Pertanian dan kelompok tani, kami mencatat ketersediaan benih sayur sempat langka di Sumba Timur pasca banjir bandang di awal April 2021 lalu,” ujar Mariana. ARM HA-IPB berharap bantuan ini dapat menggerakkan petani untuk kembali bercocok tanam dengan tenang karena ketersediaan benih teratasi," katanya.

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Timur, Mariana Anggung Praing, S.TP menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada HA-IPB, karena telah membantu para petani di wilayahnya melalui bantuan ARM HA-IPB.

"Bantuan ini merupakan berkat di tengah kondisi saat ini. Kami juga mengharapkan agar dapat berdiskusi dengan Dewan Guru Besar IPB dan HA IPB tentang pertanian, terutama hama belalang yang sedang kami hadapi saat ini," ujarnya.

Baca juga: Bantu petambak dan nelayan, alumni IPB University rintis "Fishlog"
Baca juga: Alumnus IPB katakan untuk menjadi sociopreneur tidak bisa instan


Wakil Ketua PSE Keuskupan Weetebula, Laurensius Juang juga sangat mengapresiasi HA-IPB dan mengharapkan jalinan kemitraan dengan IPB tidak terhenti di sini, namun terus berlanjut untuk menghadirkan bela rasa dan tercapainya pemuliaan kehidupan petani di Sumba Timur.

Perwakilan Kelompok Tani Milenial Tunas Baru, Frans Fredy K. Bara dari Kelurahan Lambanapu Kecamatan Kambera, juga merasa sangat terbantu dengan pengadaan benih sayuran ini.

"Kami berharap relasi dengan IPB terus berlanjut sehingga kami dapat menerima ilmu pengetahuan dan teknologi dari IPB," katanya.

Hujan dengan intensitas tinggi sejak awal April lalu mengakibatkan banjir dan banjir bandang di beberapa wilayah NTT. Kondisi diperparah dengan hantaman siklon tropik Seroja pada saat bersamaan.

Setidaknya 174 orang meninggal dunia dan belasan orang hilang. Ratusan rumah dan bangunan rusak atau hancur sehingga memaksa warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Baca juga: Alumni IPB University salurkan sembako bagi lingkungan kampus
Baca juga: Alumni IPB raih penghargaan Bank Dunia
Baca juga: Rektor IPB University optimistis alumni jadi pembelajar tangguh

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021