"Bagaimana masyarakat itu bisa terlibat dengan baik, mereka harus betul-betul asik di dalam melakukan rehabilitasi ini," kata Kepala Kelompok Kerja Rehabilitasi Mangrove Wilayah Sumatera BRGM Onesimus Patiung dalam acara diskusi virtual yang dipantau dari Jakarta, Senin.
Onesimus mengatakan bahwa BRGM telah menjalin relasi dengan 435 kelompok masyarakat dalam upaya merehabilitasi ekosistem mangrove di sembilan provinsi. "Ini akan bertambah terus," kata dia.
Dia menyampaikan pentingnya pemahaman masyarakat mengenai peran ekosistem mangrove dalam upaya rehabilitasi kawasan mangrove.
Pemahaman mengenai manfaat ekosistem mangrove bagi kelangsungan hidup mereka akan mendorong masyarakat berpartisipasi dalam upaya rehabilitasi.
Selain itu, program-program pemberdayaan masyarakat dijalankan untuk meningkatkan keterlibatan warga dalam upaya rehabilitasi ekosistem mangrove.
BRGM menargetkan bisa merehabilitasi sekitar 600.000 hektare kawasan mangrove di Sumatera Utara, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua, dan Papua Barat hingga tahun 2024.
Semula BRGM menargetkan bisa merehabilitasi pada 83.000 hektare kawasan mangrove selama tahun 2021.
Namun, Onesimus mengemukakan, target rehabilitasi mangrove tahun 2021 kemudian diubah menjadi sekitar 33.000 hektare karena target awal kemungkinan sulit dicapai, antara lain karena ada realokasi anggaran untuk penanggulangan COVID-19 dan masalah data.
Baca juga:
BRGM: Kerusakan ekosistem mangrove kritis mencakup area seluas 637.000 ha
KEHATI: Rehabilitasi ekosistem mangrove mesti melibatkan masyarakat
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021