Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu datang ke Tokyo sebagai pasangan non-unggulan, namun justru berujung menjadi tim kuda hitam yang mampu merebut medali emas Olimpiade.
Ketimbang Greysia/Apriyani, ganda putra nomor satu dunia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan pasangan peringkat dua dunia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sebetulnya lebih diharapkan bisa menyumbang emas bagi Indonesia.
Namun mimpi tersebut pupus ketika langkah Kevin/Marcus harus kandas di babak perempat final, sedangkan Ahsan/Hendra tersingkir di semifinal.
Namun tak diduga, Greysia/Apriyani yang tak diunggulkan itu lah yang justru berhasil melaju hingga ke final.
Baca juga: Greysia/Apriyani tembus ke final Olimpiade Tokyo
Sebelum melangkah ke final, pasangan nomor enam dunia itu telah melewati para pesaingnya di babak penyisihan Grup A.
Dalam babak penyisihan Grup A, Greysia/Apriyani hanya kehilangan satu gim saat mengalahkan unggulan pertama asal Jepang Yuki Fukushima/Sayaka Hirota 24-22, 13-21, 21-8.
Sisanya mereka berhasil menumbangkan lawan-lawanya dalam dua gim langsung, yakni menang 21-14, 21-17 atas wakil Malaysia Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean, dan wakil Inggris Chloe Birch/Lauren Smith dengan skor 21-11, 21-13.
Berstatus sebagai juara Grup A, Greysia/Apriyani bertemu dengan pasangan China Du Yue/Li Yin Hui di babak perempat final. Pasangan yang terpaut usia 10 tahun itu sukses mengakhiri laga alot dalam tiga gim dengan skor 21-15, 20-22, 21-17.
Baca juga: Greysia/Apriyani melaju ke semifinal Olimpiade Tokyo
Greysia/Apriyani masih tak terbendung di babak semifinal saat berhadapan pasangan unggulan keempat asal Korea Selatan Lee Sohee/Shin Seungcan yang takluk dalam dua gim langsung 21-19, 21-17 demi mengamankan satu tempat di final.
Pada babak final, pasangan China unggulan kedua Chen Qing Chen/Jia Yi Fan jelas lebih difavoritkan juara dan meraih emas Olimpiade.
Namun Greysia/Apriyani tampil penuh percaya diri dan sabar untuk mengakhiri laga dalam dua gim 21-19, 21-15, dan memastikan emas pertama bagi Indonesia di Olimpiade Tokyo.
Atas hasil ini, Greysia/Apriyani pun mencetak sejarah sebagai ganda putri pertama Indonesia yang menyumbangkan emas Olimpiade sejak cabang bulu tangkis dipertandingkan di Olimpiade 1992 Barcelona, sekaligus melengkapi koleksi emas bulu tangkis dari semua sektor.
Baca juga: Greysia/Apriyani: kami tak menyangka jadi juara Olimpiade
Baca juga: Kesabaran berujung sejarah dan emas kedelapan Indonesia dari Olimpiade
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021