Tim garda terdepan tersebut terpapar saat puncak kasus COVID-19 di DKI Jakarta meninggi pada awal Juli lalu.
Baca juga: Pemkot Jakbar genjot sisa 45 persen warga yang belum divaksin
"Jadi ada 1.700 yang terpapar, Alhamdulillah sekarang 1.300 sudah sembuh jadi tinggal 200-an lah," kata Kristy saat ditemui di lokasi vaksinasi massal kawasan Kalideres, Jakarta Barat, Senin.
Kristy menuturkan jumlah sisa tenaga kesehatan yang masih terpapar COVID-19 menjalani isolasi pada beberapa rumah sakit yang tersebar di Jakarta.
Meskipun ribuan tenaga kesehatan telah sembuh, namun Kristy mengaku tetap kesulitan menjalankan percepatan vaksinasi bagi warga karena kekurangan tenaga medis..
Karenanya, pihak Sudin Kesehatan Jakarta Barat menggandeng relawan dari berbagai kalangan untuk menjadi tenaga kesehatan membantu percepatan vaksinasi massal.
"Makanya dibantu dari perguruan tinggi relawan mau dari mana-mana, fakultas kedokteran, mahasiswa koas dan dari unsur komunitas," ungkap Kristy.
Baca juga: Ini penilaian Wali Kota Jakbar pada warganya terkait vaksinasi
Dengan bantuan para relawan, Kristy berharap program vaksinasi massal bisa tetap berjalan sehingga seluruh warga bisa tervaksinasi.
Sebelumnya, beberapa puskesmas sempat kekurangan tenaga kesehatan selama Juli. Salah satunya yakni Puskemas Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.
"Kita memang kemarin ini masalah di nakes kita kurang karena sebagian nakes kita terpapar," kata Camat Kalideres Naman Setiawan, Jumat (23/7)
Namun, Naman tidak menjelaskan dengan rinci jumlah tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 di puskesmas wilayahnya.
Untuk menopang kerja tenaga kesehatan, Naman pun menggandeng beberapa elemen seperti guru dan hingga pelajar Pramuka.
"Guru juga kita libatkan untuk adminnya, ada anggota Pramuka, karang taruna, dan kader PKK," ucap Naman.
Baca juga: Anies: Kegiatan di Jakarta normal kembali setelah semua sudah divaksin
Pewarta: Walda Marison
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021