"Kebijakan pemerintah untuk memberi ruang agar pasar berkembang lebih besar di dalam negeri, harus bersamaan dengan kesadaran masyarakat membeli produk dalam negeri. Tanpa itu saya kira kita akan terus menjadi negara konsumen," kata Teten dalam konferensi pers daring yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Teten mengatakan saat ini pemerintah gencar mendorong pengembangan UMKM dalam negeri mulai dari pendampingan dalam pengembangan produk untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas, literasi digital pada pelaku UMKM agar produknya bisa masuk ke ekosistem pemasaran digital, penyiapan infrastruktur internet, hingga penyediaan alat produksi dan logistik yang terjangkau industri kecil.
Baca juga: Kemenkop yakin capai target UMKM online seiring naiknya akses digital
Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Kementerian Perdagangan tengah menyusun regulasi terkait perdagangan elektronik dalam rangka melindungi pelaku UMKM lokal dari serbuan produk asing.
Pemerintah berupaya memblokir produk-produk UKM dari luar negeri untuk berjualan di Indonesia melalui lokapasar daring.
Namun, Teten mengatakan upaya pemerintah itu tidak akan cukup apabila masyarakat Indonesia masih banyak yang membeli produk-produk luar negeri ketimbang produk lokal. Pemerintah mendorong agar masyarakat mau membeli produk lokal melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Teten meyakini UMKM lokal bisa berkembang menjadi lebih besar karena Indonesia memiliki pangsa pasar yang luas yaitu 273 penduduk Indonesia. Selain itu, saat ini pemerintah juga mewajibkan bagi kementerian-lembaga, termasuk BUMN, untuk belanja barang dan jasa pada UMKM dalam negeri.
Saat ini terdapat 13,7 juta pelaku UMKM yang sudah beralih ke platform digital. Pemerintah Indonesia menargetkan 30 juta pelaku UMKM sudah masuk dalam ekosistem pemasaran digital pada tahun 2024.
Baca juga: Kemenkop UKM sasar 300 ribu pelaku UMKM di Jawa Timur divaksin
Baca juga: Bangga Buatan Indonesia diharap bisa mendarah daging di masyarakat
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021