Atlet putra berusia 36 tahun itu akan dipulangkan ke Prancis untuk menjalani operasi, kata juru bicara Komite itu, Rabu.
Pengunduran diri itu memukul mimpi atlet Prancis tersebut untuk meraih medali Olimpiade pertama panjat dinding bersama adiknya Mickael, yang keluar sebagai yang teratas di antara delapan atlet yang maju ke final Kamis.
Komite tersebut mengatakan Bassa, pemanjat tertua di Olimpiade ini, telah merasakan sakit yang tajam pada lengan kirinya yang menyebabkan ia jatuh dari dinding dalam lead event kualifikasi - kontes ketiga dan terakhir dalam kompetisi gabungan.
Baca juga: Meski dibayangi cedera, Mawem bersaudara tembus final panjat tebing
Baca juga: McLaughlin rebut emas dan pecahkan rekor lari gawang 400m putri
"Setelah pemeriksaan tambahan di lokasi kompetisi... diagnosa medis sekarang diketahui: Bassa Mawem menderita, menurut diagnosa ini, pecah total tendon bisep bawah," kata juru bicara itu dikutip Reuters.
Pemanjat tebing Jerman Alexander Megos, yang finis di urutan kesembilan pada kualifikasi, tidak akan menggantikan Bassa pada final.
Bassa akan ditempatkan di posisi kedelapan dan ditandai sebagai DNS (tidak start), kata juru bicara untuk Federasi Internasional Olahraga Panjat.
Atlet Prancis itu berada pada posisi utama setelah mencatat waktu tercepat pada lomba pembuka speed race, mencetak waktu sprint terbaik pribadinya 5,45 detik, gagal menyamai rekor dunia 5,20.
Namun ia tidak mampu memecahkan masalah bouldering pada event kedua, dan menempati posisi terakhir setelah ia jatuh, menyelesaikan kualifikasi pada urutan ketujuh secara keseluruhan.
Baca juga: Atlet Belarusia tinggalkan Jepang untuk berlindung di Polandia
Baca juga: Perenang Brazil Ana Marcela rebut emas renang maraton putri Olimpiade
Baca juga: Dua remaja bersahabat berebut medali skatebord Olimpiade Tokyo
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021