Program-program di sektor pertanian terus dijalankan untuk penguatan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah terus melakukan penguatan berbagai program di sektor pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
“Program-program di sektor pertanian terus dijalankan untuk penguatan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan,” kata Menko Airlangga dalam keterangannya, Rabu.
Menko Airlangga mengatakan bahwa dari sisi lapangan usaha, tercatat 64,56 persen ekonomi Indonesia berasal dari sektor industri, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan. Sektor pertanian tetap tangguh dengan nilai pertumbuhan positif selama pandemi tahun 2020- 2021. PDB sektor pertanian tahun 2020 tercatat sebesar 1,75 persen dan triwulan I 2021 sebesar 2,95 persen.
Baca juga: Gandeng petani, 3 pebisnis Indonesia ini jadi primadona mancanegara
Namun, pemerintah juga menyadari kemiskinan, ketimpangan, pengangguran dan ketahanan pangan perlu diantisipasi dengan cermat. Karenanya pemerintah telah menyiapkan berbagai program untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut berupa pembangunan Food Estate, Kemitraan Hortikultura Berorientasi Ekspor, dan Program Peremajaan Sawit Rakyat.
Ia menjelaskan bahwa pengembangan food estate dilaksanakan berbasis korporasi agar petani yang berkelompok baik dalam bentuk koperasi atau gapoktan akan lebih mudah dalam pemberian akses pendampingan, pembiayaan, dan fasilitas lain yang disediakan pemerintah bekerja sama dengan BUMN maupun swasta.
“Model korporasi bagi petani maupun nelayan akan menjadikan proses bisnis semakin modern dari hulu ke hilir secara utuh,” jelasnya.
Baca juga: Ketua MPR dorong peningkatan kesejahteraan petani
Upaya pemerintah dari hulu adalah pencanangan One Village One Product atau One Pesantren One Product dalam tahap pengolahan seperti pendampingan penerapan teknologi dan sertifikasi. Sehingga hilirnya seperti pembangunan sistem logistik terpadu serta cold storage akan membuat petani mendapatkan hasil yang optimal baik on farm maupun off farm.
Program Kemitraan Hortikultura Berorientasi Ekspor diklaim Airlangga telah terbukti meningkatkan pendapatan petani. Pemerintah memberikan fasilitas fiskal serta kemudahan ekspor sehingga daya saing ekspor produk hortikultura menjadi meningkat berkali lipat. Terlebih lagi, Indonesia memiliki banyak komoditas exotic fruit yang tidak dimiliki negara lain, dan sekarang demand ekspornya sedang mengalami peningkatan.
Sementara itu dalam Program Peremajaan Sawit Rakyat, pemerintah berupaya meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan kelapa sawit maupun menjaga luas lahan perkebunan kelapa sawit agar dapat dimanfaatkan secara optimal, sekaligus untuk menyelesaikan masalah legalitas lahan. Target PSR 2021 seluas 180.000 ha berpotensi dapat menyerap tenaga kerja petani swadaya 2,6 juta orang dan pekerja non pekebun 4,3 juta orang.
“Dari sisi kemudahan pembiayaan, pemerintah telah memberikan kemudahan pembiayaan dalam skema KUR Klaster,” ujar Airlangga.
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021