Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengisi materi muatan lokal tentang peran KPK dalam mewujudkan Indonesia bebas korupsi kepada pegawai KPK yang mengikuti diklat bela negara dan wawasan kebangsaan.Jangan kami saja yang memahami sebab materi-materinya sangat bagus untuk membuka dan menambah wawasan.
Firli saat mengisi materi diklat melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, mengapresiasi kepada semua peserta yang mengikuti diklat sebab melalui rangkaian pendidikan tersebut.
Ia berharap semua peserta menjadi pelopor bela negara dan kesadaran wawasan kebangsaan saat mengabdi di KPK.
Diklat berlangsung di Universitas Pertahanan (Unhan), kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diikuti sebanyak 18 pegawai KPK yang sebelumnya dinyatakan tak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) dengan perincian 17 peserta mengikuti secara langsung dan satu peserta secara daring. Diklat telah memasuki hari ke-14 sejak dibuka pada tanggal 22 Juli 2021.
Firli juga menegaskan bahwa peralihan status pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN) tidak akan mengurangi independensi pemberantasan korupsi karena dalam melaksanakan tugas dan kewenangan semua insan KPK tidak boleh terpengaruh pada kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Materi muatan lokal KPK oleh Firli kemudian ditanggapi peserta diklat dengan pesan-pesan khusus. Salah satu peserta bercerita bahwa pengalaman diklat ini harus dirasakan seluruh pegawai KPK.
"Saya menyampaikan permohonan agar diklat bela negara dan wawasan kebangsaan harus diikuti oleh semua pegawai KPK lainnya. Jangan kami saja yang memahami sebab materi-materinya sangat bagus untuk membuka dan menambah wawasan," kata seorang peserta diklat saat berdialog dengan Firli.
Respons para peserta yang diterima Firli selanjutnya dibalas dengan doa dan harapan agar semua manfaat yang diterima dalam diklat bisa secara utuh dibawa pulang dan berpengaruh dalam bekerja di lingkungan KPK.
Seluruh insan KPK, kata dia, diberikan mandat dari rakyat dan mendapat perintah untuk melakukan pemberantasan korupsi.
"Anggap KPK lahan pengabdian yang luas sehingga sikap berani bela negara dan wawasan kebangsaan ini bisa jadi pintu gerbang pemberantasan korupsi yang sampai mencabut ke akar-akarnya. Menyoal pendidikan untuk pegawai KPK, ke depan kesempatan-kesempatan tersebut terbuka lebar tidak hanya dalam bentuk diklat," kata Firli.
Turut hadir dalam kegiatan diklat pada hari Rabu, yakni Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK Dian Novianthi bersama perwakilan penyelenggara diklat dari Unhan, yaitu Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa dan Letjen TNI Purnawirawan Yoedhi Swastanto.
Diklat bela negara dan wawasan kebangsaan bagi pegawai KPK adalah bagian dari rangkaian peralihan pegawai KPK menjadi ASN. KPK bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan menyelenggarakan diklat yang terpusat di Unhan tersebut.
Baca juga: KPK sebut pengukuhan lagi penyelidik-penyidik konsekuensi alih status
Baca juga: Ketua KPK kembali kukuhkan 78 penyelidik dan 112 penyidik
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021