Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan ekonomi triwulan II-2021 yang sebesar 7,07 persen secara tahunan atau year on year (yoy) merupakan angka pertumbuhan triwulanan tertinggi sejak krisis sub-prime mortgage.Pertumbuhan ekonomi itu juga lebih tinggi dibandingkan negara tetangga kita seperti India yang sebesar 1,6 persen, Vietnam 6,6 persen, Korea Selatan 5,9 persen, dan Jepang -1,6 persen.
"Pertumbuhan ekonomi itu juga lebih tinggi dibandingkan negara tetangga kita seperti India yang sebesar 1,6 persen, Vietnam 6,6 persen, Korea Selatan 5,9 persen, dan Jepang -1,6 persen," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan semua komponen pengeluaran tercatat tumbuh positif pada triwulan II-2021, dengan tertinggi pada ekspor dan impor yang melesat masing-masing 31,78 persen dan 31,22 persen, seiring dengan meningkatnya permintaan domestik dan global.
Baca juga: DPR: Kebijakan ekonomi di jalur tepat bawa RI akhiri resesi
Dari sisi sektor atau pasokan, semua sektor usaha tumbuh positif dan menunjukkan perbaikan kinerja akibat membaiknya permintaan domestik.
Sektor transportasi dan akomodasi makan minum tumbuh sangat tingi masing-masing 25,1 persen dan 21,58 persen pada triwulan II-2021 dikarenakan mulai tingginya mobilitas masyarakat.
Secara spasial, Airlangga menuturkan seluruh wilayah Indonesia telah mengalami perbaikan dalam perekonomiannya.
Baca juga: Mendag Lutfi: Konsumsi membaik bahkan melebihi era sebelum pandemi
Pulau Jawa sebagai kontributor terbesar perekonomian nasional mampu tumbuh tinggi yaitu 7,78 persen di triwulan II-2021 ini, diikuti oleh Pulau Maluku dan Papua, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, dan Bali Nusra.
"Pertumbuhan yang tinggi ini sejalan dengan tingginya ekspor terutama meningkatnya permintaan produk-produk komoditas unggulan di luar negeri seperti batubara dan kelapa sawit," ujar Airlangga.
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021