Implementasi digitalisasi kepelabuhanan melalui National Logistic Ecosystem (NLE) akan meningkatkan produktivitas, daya saing, serta menciptakan peluang baru.
"NLE dan digitalisasi menjadi langkah besar yang diharapkan dapat meng-attract (menarik) investasi sehingga ada inovasi dan transfer teknologi untuk peningkatan SDM," kata Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Ayodhia GL Kalake dalam webinar Digitalisasi Kepelabuhanan Menyambut Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, Kamis.
Ayodhia menuturkan biaya logistik nasional saat ini sebesar 23,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Indeks kinerja logistik Indonesia meningkat dari 63 (2016) ke 46 (2018), namun posisinya masih di bawah India dan negara ASEAN lainnya.
Baca juga: Evolusi bisnis dan budaya kerja melalui digitalisasi pelabuhan
Selain itu masih terjadi tumpang tindih regulasi dan implementasi sektoral. Pengembangan jaringan sarana dan prasarana yang masih bersifat unimoda sehingga biaya transportasinya masih relatif tinggi.
"Untuk membenahi logistik di Indonesia, maka disusunlah rencana aksi penataan ekosistem logistik nasional yang tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional," katanya.
Penataan ekosistem logistik nasional itu meliputi simplifikasi proses bisnis layanan pemerintah di bidang logistik, kolaborasi sistem-sistem layanan logistik baik domestik maupun internasional, kemudahan transaksi pembayaran dan fasilitasi pembayaran serta penataan tata ruang dan jalur distribusi barang.
Upaya tersebut, lanjut Ayodhia, diharapkan akan dapat menekan biaya logistik nasional yang ditargetkan turun dari 23,5 persen menjadi 17 persen pada tahun 2024.
"Amanat Perpres 18 Tahun 2020, agar dipercepat capainnya (targetnya). Demikian juga kita harapkan implementasi Inpres 5/2020 dapat diselesaikan sebelum 2024," kata Ayodhia.
Baca juga: Cegah praktik suap, Pelindo II lakukan digitalisasi
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021