Dikutip dari Reuters, Jumat, penghapusan Duolingo dari toko aplikasi di China terjadi setelah Beijing mengeluarkan aturan pada bulan lalu yang melarang les berbasis kurikulum untuk mencari keuntungan dan melarang adanya investasi asing di sektor tersebut. Aturan itu memberikan pukulan keras bagi industri pembelajaran privat di China hingga 120 miliar dolar AS.
Kini, aplikasi Duolingo tak dapat diunduh di android yang dioperasikan oleh Huawei Technologies dan Tencent Holdings, namun masih tersedia di toko aplikasi Apple. Mengenai hal itu, Huawei dan Tencent tidak segera memberikan komentar.
"Kami sedang bekerja untuk mengatasi masalah ini dan berharap aplikasi tersebut akan diaktifkan kembali dalam waktu dekat," kata Duolingo yang berbasis di Pittsburgh.
"Namun, pengguna yang ada di China dapat terus menggunakan aplikasi seperti biasa," lanjutnya.
Sementara itu, ByteDance mengatakan, pihaknya berencana untuk memberhentikan staf mereka di bisnis pendidikan dan menutup beberapa layanan bimbingan belajarnya, termasuk aplikasi kelas daring bahasa Inggris Gogokid.
Baca juga: Aplikasi belajar Duolingo bukukan pendapatan Rp94 triliun
Baca juga: Ruangguru rilis fitur baru Adapto, tingkatkan interaksi belajar
Baca juga: Inovasi kreatif Zuma jadi solusi guru mengajar di tengah pandemi
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021