"Target kita tahun 2024 itu 30 juta artinya mulai sekarang kita rata-rata per tahun 5 juta, ini target yang cukup ambisius tapi saya yakin dengan kolaborasi target ini bisa dicapai," ujar Teten dalam jumpa pers yang digelar virtual pada Jumat.
Teten mengatakan transformasi ke ranah digital merupakan kunci bagi UMKM bisa bertahan di tengah pandemi. Hal ini sudah didorong sejak tahun awal tahun 2020 atau saat pandemi.
Saat ini sudah ada 8 juta pelaku UMKM yang hadir dalam ekosistem digital dan hari ini sudah mencapai 14,5 juta atau setara 22 persen populasi pelaku UMKM yang sudah on boarding di platform digital.
Baca juga: Pemasaran digital jadi potensi optimalkan UMKM Indonesia
Dalam transformasi ke ranah digital, Teten mencatat terdapat tiga masalah utama yang dihadapi oleh pelaku UMKM yakni literasi digital, kapasitas produksi dan daya saing produk. Oleh karenanya diperlukan pendampingan khusus untuk memperkuat tiga hal tersebut.
Sementara itu, Teten juga menyoroti pentingnya UKM masa depan yang berbasis kreativitas dan inovasi teknologi. Pesatnya perkembangan teknologi digital dan hadirnya 5G dan apa yang disebut disrupsi digital gelombang kedua.
"UMKM kita untuk terus dibekali agar dapat memanfaatkan teknologi ini sebagai pelaku bukan hanya sebagai obyek semata," kata Teten.
Teten mengatakan saat ini Kemenkop UKM dan Smesco tengah mempersiapkan Smesco Labo sebagai laboratorium eksplorasi UKM masa depan yang bertujuan untuk mengeksplorasi teknologi terapan dan tepat guna.
"Saya kira yang tidak dipunyai UKM adalah research dan developement untuk pengembangan produk, termasuk di dalamnya teknologi masa depan pangan dan UMKM kuliner Indonesia," kata Teten.
Selain itu, Kemenkop UKM dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga tengah mempersiapkan beberapa program kolaborasi lintas kementerian.
"Mudah-mudahan ini dapat membantu UMKM bertahan dari dampak pandemi untuk pulih dan bangkit, kompetitif meningkat di level nasional dan global pascapandemi nanti," ujar Teten.
Baca juga: Teten sebut sektor UMKM hampir normal seperti sebelum pandemi
Baca juga: Pemerintah fasilitasi riset dan rumah produksi kembangkan produk UMKM
Baca juga: MenkopUKM: Kondisi UMKM mulai membaik pada kuartal II 2021
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021