Pemegang rekor dunia berusia 24 tahun asal Uganda itu mencatat waktu 12 menit 58,15 detik.
Pelari Kanada Mohammed Ahmed merebut medali perak setelah menorehkan waktu 12 menit 58,61 detik, sedangkan pelari Amerika Serikat Paul Chelimo mendapatkan medali perunggu dengan catatan waktu 12 menit 59,05 detik.
Baca juga: Palmisano sumbang Italia dengan emas jalan cepat putri Tokyo 2020
Farah yang tak bisa mengulangi sukses ganda meraih emas 5.000 dan 10.000m pada Olimpiade 2012 dan 2016, tak lolos ke Olimpiade kali ini. Dia menoleh lagi atletik setelah sempat ingin fokus ke maraton.
Cheptegei memegang kendali lomba walaupun Jumat pekan lalu gagal meraih emas dalam 10.000m putra.
Dia dan rekan satu timnya Jacob Kiplimo bergantian mengambil alih lomba dan kali ini taktik mereka berhasil.
Pelari Kenya Nicholas Kimeli dan pelari Ethiopia Milkesa Mengesha membayangi kapan pun kedua pelari di depannya susul menyusul.
Baca juga: Miller-Uibo sabet emas 400m putri, Felix terbesar di atletik putri
Namun, keputusan Mengesha untuk memimpin pada 500 meter tersisa mendorong Cheptegei mengambil alih kendali dan persaingan dari pelari Ethiopia itu mengendur sampai dia cuma bisa finis urutan ke-10.
Cheptegei terus memimpin dan berusaha dikejar Kimeli dan pelari Kenya berusia 22 tahun itu menjadi pelari yang paling mengancam posisi Cheptegei.
Cheptegei tak mau tersusul untuk kemudian memacu kecepatan. Ahmed melesat dari belakang untuk finis kedua guna mendapatkan perak.
Baca juga: Joshua Cheptegei pecahkan rekor dunia lari di tengah pandemi
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021