Garnbret merajai nomor ini lewat bagian bouldering dari delapan atlet putri yang mengikuti final.
Dia memecahkan dua dari tiga "masalah" sementara lawan-lawannya gagal mengatasi semuanya.
Atlet panjat tebing berusia 22 tahun itu menindaklanjuti dengan mendaki tertinggi pada bagian lead yang mempersembahkan titel juara kepadanya setelah mengumpulkan 5,00 poin meskipun finis kelima dalam babak pembuka lead.
Baca juga: Cedera paksa Bassa Mawem mundur dari final panjat tebing Olimpiade
Atlet Jepang Miho Nonaka meraih medali perak setelah mencatat 45,00 poin, sementara rekan senegaranya Akiyo Noguchi yang tampil dalam event terakhirnya sebelum pensiun meraih medali perunggu dengan 64,00 poin.
Dalam format Olimpiade ini, pemenang lomba ditentukan dengan siapa yang mengungguli yang lain dalam tiga disiplin disiplin lomba, yakni speed, lead, dan bouldering.
Pendaki dengan skor terendah adalah pemenangnya.
Garnbret adalah juara dunia enam kali dan memasuki arena lomba dengan bekal favorit kuat.
Atlet Polandia Aleksandra Miroslaw mencetak rekor tercepat dalam bagian speed pada final itu dengan waktu 6,84 detik.
Sehari sebelumnya Kamis, atlet Spanyol Alberto Gines Lopez memenangkan medali emas panjat tebing putra.
Baca juga: Yenny Wahid yakin panjat tebing berjaya pada Olimpiade 2024
Baca juga: Peluang tim panjat tebing Indonesia tampil di Olimpiade 2020 tipis
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021