Cao yang berusia 26 tahun berada pada tempat ketiga pada akhir putaran kedua, namun serangkaian loncatan yang nyaris sempurna pada putaran-putaran selanjutnya membawanya melonjak di antara saingan-saingannya.
Dia memenangkan emas pertamanya di Tokyo setelah menyelesaikan kompetisi dengan total 582,35 poin.
Cao adalah atlet pertama yang memenangi medali emas Olimpiade dalam tiga nomor loncat indah yang berbeda setelah memenangi gelar pada papan 10m dalam Olimpiade London 2012 dan 3m perseorangan Rio 2016.
"Saya ingin menempatkan fokus pada diri saya sendiri dan tetap tenang untuk memastikan loncatan berikutnya tanpa kesalahan," kata dia mengenai bagaimana perasaannya ketika ia berada di tempat ketiga, dikutip dari Reuters.
Baca juga: China, Brazil, Hungaria, Jerman tambah emas dari kano Tokyo 2020
"Saya berusaha untuk tidak membiarkan apa yang peloncat indah lainnya lakukan masuk ke kepala saya," tambah dia.
Rekan senegaranya Yang Jian berada pada urutan kedua dengan 580,40 atau hanya terpaut 1,95 poin di belakang Cao.
"Saya punya sedikit penyesalan di dalam diri saya bahwa ini hanya medali perak," kata atlet berusia 27 tahun itu. "Tapi, secara keseluruhan saya puas dengan performa saya."
Daley, yang memenangi emas 10m sinkronisasi dengan Matty Lee di Tokyo, memimpin dalam kompetisi tersebut pada akhir putaran ketiga, namun kesalahan sangat kecil pada loncatan keempatnya membuat para peloncat indah China mengunggulinya. Dia finis ketiga dengan 548,25 poin.
"Saya sangat gembira bisa mencapai sejauh ini," kata dia. "Saya hanya berusaha untuk mengatakan kepada diri saya untuk bersenang-senang dan menikmatinya."
China melanjutkan dominasinya pada olahraga tersebut di Tokyo, saat mereka memenangi tujuh emas dan lima perak. Britania meraih satu emas dan dua perunggu, dengan dua perak dan satu perunggu diperoleh Amerika Serikat.
Baca juga: Paalam raih perak, Filipina geser Indonesia di Olimpiade Tokyo
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021
