"Ini berkenaan dengan nyawa orang. Masa perusahaan penyedia oksigen ini masih pakai jadwal tutup hingga pukul 16.00 WIB," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Senin.
Baca juga: Lanal Babel datangkan KRI Semarang bantu oksigen pasien COVID-19
Ia menegaskan saat ini tenaga kesehatan sedang berjuang di rumah sakit untuk menangani pasien COVID-19 yang mengalami peningkatan, maka sepatutnya pihak perusahaan pengisian tabung oksigen juga harus kerja ekstra untuk membantu menyelesaikan masalah ini secara bersama-sama.
"Jangan sampai nanti banyak pasien COVID-19 meninggal karena kekurangan tabung oksigen di rumah sakit," ujarnya.
Menurut dia, perusahaan harus berkomitmen demi kemanusiaan untuk saling bahu-membahu bersama pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19 ini, dengan mengutamakan terlebih dulu pelayanan ketersediaan stok oksigen bagi para pasien COVID-19 di rumah sakit.
"Saya telah mendatangi perusahaan oksigen untuk memastikan alat kesehatan yang dibutuhkan dapat tersedia, sehingga pelayanan kepada para pasien positif COVID-19 dapat ditangani dengan maksimal," katanya.
Baca juga: ITS Surabaya buat inovasi OXITS bantu atasi krisis oksigen
Baca juga: Pemerintah-DPR RI dorong produsen tingkatkan produksi oksigen untuk RS
Salah satu perwakilan PT Oksigen Prima Lestari mengaku pihaknya siap bekerja lembur, bahkan Sabtu dan Minggu juga akan tetap beroperasi.
"Pihak provinsi sebetulnya tidak bekerja sama dengan perusahaan, namun melakukan perjanjian kerja sama penyediaan oksigen dengan PT Igas Multi Industri. Sehingga, kami membantu jika PT Igas tak mampu lagi menyuplai pengisian oksigen, baru akan dikirim ke kami," katanya.
Pewarta: Aprionis
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021