Penarikan itu dilakukan setelah empat negara melakukan tindakan serupa terhadap Nikaragua, kata pemerintah Presiden Daniel Ortega dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah.
Meksiko, Argentina dan Kolombia baru-baru ini memanggil duta besar mereka di Nikaragua untuk memprotes tindakan yang menekan oposisi, sementara Kosta Rika beberapa minggu lalu menangguhkan penunjukan duta besarnya untuk negara itu.
Dengan dalih Nikaragua telah "menderita dan berhasil memerangi segala bentuk intervensi" dalam urusannya dan di wilayahnya sendiri, pernyataan itu mengatakan pemerintah Ortega dengan tegas menolak tindakan asing yang "tidak dapat diterima" seperti itu.
Baca juga: AS batasi visa bagi 50 warga Nikaragua
Pada Sabtu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menuduh Ortega melakukan "tindakan otoriter dan tidak demokratis" yang baru.
Blinken juga menyebut istri Ortega yang menjabat Wakil Presiden Nikaragua, Rosario Murillo, dan mengatakan keduanya berusaha mempertahankan kekuasaan "dengan segala cara" dengan strategi mendiskualifikasi calon oposisi potensial.
Nikaragua akan mengadakan pemilihan presiden pada November di mana Ortega sedang mengincar masa jabatan keempat secara berturut-turut.
Pemerintah Ortega berpendapat bahwa pihaknya menegakkan hukum, menghentikan calon kandidat menerima dana asing atau publikasi informasi yang dianggap salah oleh pemerintah.
Sumber: Reuters
Baca juga: Nikaragua berunding demi peroleh vaksin COVID Sputnik V Rusia
Baca juga: Presiden Nikaragua kembali muncul setelah sebulan tak terlihat
Pewarta: Mulyo Sunyoto
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021