"Yang saya pegang filosofi BRIN ini sendiri, filosofi dari riset dan inovasi Indonesia yang diawali Soekarno sebetulnya," kata praktisi ekonomi kreatif Triawan Munaf yang memimpin penciptaan logo BRIN saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.
Logo baru BRIN berangkat dari filosofi Soekarno yang dalam pidatonya terkait ilmu dan amal menyebutkan bahwa ilmu pengetahuan hanyalah berharga penuh jika dipergunakan untuk mengabdi kepada praktik hidup manusia, atau praktiknya bangsa, atau praktik hidupnya dunia kemanusiaan.
Logo tersebut juga mencerminkan jati diri atau karakteristik BRIN karena mengintegrasikan berbagai institusi dan lembaga riset dan ilmu pengetahuan termasuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Tenaga Nuklir Nasional, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Baca juga: Infrastruktur riset Indonesia berstandar global dikembangkan BRIN
Baca juga: Menteri harap BRIN bawa teknologi Indonesia melompat jauh
Dengan demikian, ada kebutuhan untuk menyatukan citra BRIN di mana siapapun bisa menilai usaha untuk inovasi dan riset sebagai suatu usaha yang terintegrasi di Indonesia walaupun sebenarnya mencakup banyak bidang.
Meski ada banyak bidang, namun di bawah satu payung, yakni BRIN sehingga perlu identitas yang menyatukan semua.
"Inti identitas baru ini sebetulnya adalah Tanah Air, tapi di situ ada unsur manusia, unsur fauna dan ada unsur flora sama unsur ilmu pengetahuan tapi semuanya itu kebangsaan kita Tanah Air kita," tutur Triawan yang merupakan mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif.
BRIN adalah institusi berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dengan fungsi memandu Indonesia bergerak menuju masa depan yang lebih baik dengan ilmu pengetahuan yang berkelanjutan, bertanggung jawab dan bermanfaat untuk seluruh makhluk hidup.
"BRIN adalah lembaga yang punya komitmen untuk menerapkan ilmu pengetahuan secara nyata supaya bermanfaat bagi bangsa makanya ujungnya amalkan," tuturnya.
Bentuk logo tulisan BRIN yang modern dan mudah dibaca memperkuat citra BRIN sebagai institusi yang mempunyai core visioner, tegas, dan lincah (agile).
Sementara ikon BRIN merupakan gabungan abstraksi simbol lima elemen ekosistem dan biodiversitas yang saling terkoneksi yakni manusia, ilmu pengetahuan, persatuan, flora, dan fauna.
Karena mencakup semua elemen yang mana menjadi fokus kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan, sehingga logo tersebut bisa mewakili semua lembaga riset yang terintegrasi di dalam BRIN.
Ikon BRIN terbungkus dalam bentuk lingkaran yang menunjukkan sesuatu yang jauh lebih kuat karena lingkaran itu tidak terputus, dan lingkaran juga menggambarkan Planet Bumi.
Warna merah pada ikon BRIN melambangkan energi, semangat, keberanian, dan keyakinan diri.
Logo BRIN tersebut mencerminkan BRIN sebagai sosok yang eksploratif dan tidak pernah berhenti berinovasi dan berkarya.
Logo itu dibuat lebih kurang sebulan sejak awal Juli 2021. Logo tersebut diambil dari berbagai alternatif yang diciptakan tiga tim yang dikoordinasikan oleh Triawan, dan logo itu disesuaikan dengan tujuan dan karakteristik BRIN.
Logo tersebut juga dibuat bersifat "tidak habis termakan waktu atau abadi" agar tidak hilang kebaruannya meski zaman berganti.*
Baca juga: Menko PMK harapkan BRIN tingkatkan kompetensi riset Indonesia
Baca juga: BRIN susun finalisasi aturan turunan landasan operasional litbangjirap
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021