Bank Indonesia mencatat kinerja penjualan eceran pada Juni 2021 mengalami kontraksi jika dibandingkan bulan sebelumnya yakni sebesar minus 12,8 persen (mtm) atau lebih rendah dari Mei 2021 sebesar 3,2 persen (mtm).Hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) mengindikasikan kinerja penjualan eceran terbatas dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya
“Hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) mengindikasikan kinerja penjualan eceran terbatas dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya,” kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.
Kinerja penjualan eceran Juni 2021 yang jika dilihat secara tahunan tumbuh 2,5 persen (yoy) tersebut ditopang pertumbuhan kelompok bahan bakar kendaraan bermotor dan subkelompok sandang.
Responden menyampaikan kontraksi pada Juni terjadi karena menurunnya permintaan seiring kembali normalnya konsumsi setelah Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri, khususnya pada kelompok makanan, minuman dan tembakau.
Sementara itu responden memperkirakan kinerja penjualan eceran pada Juli 2021 secara bulanan akan membaik tercermin dari berkurangnya kontraksi Indeks Penjualan Riil (IPR) menjadi sebesar minus 8,3 persen (mtm).
Baca juga: Penjualan toko eceran turun akibat PPKM
Perbaikan tersebut ditopang oleh peningkatan kinerja penjualan kelompok makanan, minuman dan tembakau, yang diperkirakan masih cukup baik didukung berbagai strategi seperti penjualan secara daring atau pesan antar yang meningkat.
Secara tahunan penjualan eceran Juli 2021 terkontraksi 6,2 persen (yoy) terutama pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi, barang budaya dan rekreasi, serta subkelompok sandang.
Dari sisi harga, responden memproyeksikan tekanan inflasi pada September akan menurun dan pada Desember memperkirakan meningkat.
Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) pada September sebesar 112,7, menurun dari bulan sebelumnya didukung pasokan yang cukup karena distribusi barang yang lancar.
Sementara itu IEH pada Desember sebesar 129,3 atau lebih tinggi dari capaian pada bulan sebelumnya sebesar 119,9 didorong oleh tingginya permintaan dan berkurangnya ketersediaan barang saat HBKN Natal dan persiapan Tahun Baru.
Baca juga: BI: Penjualan eceran Maret tumbuh 6,1 persen
Baca juga: BI keluarkan peraturan baru, sempurnakan ketentuan pasar uang
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021